ciluk.... baaaa......
oi gun lo di eksploitasi juga sama si hina ini ye?wkwkwk
Jumat, 03 September 2010
Kamis, 02 September 2010
MRK
CPB RAB
proyek : suatu rangkaian kegiatan yang memiliki suatu tujuan untuk dicapai dengan batasan
waktu, biaya, mutu dengan menggunakan sumber daya seperti material, man machine, money dan
method.
karateristik proyek : ada permulaan, proses rangkaian kegiatan dan akhir kegiatan yang
berlangsung dalam jangka waktu yang sudah dibatasi. rangkaian kegiatan proyek terlaksana
satu kali sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik, tidak ada 2 proyek yang identik.
yang ada hanya sejenis.
proyek konstruksi : kegiatan yang dilaksanakan dengan waktu dan biaya yang tertentu dengan
menghasilkan suatu bentuk bangunan fisik dengan mutu tertentu dan menggunakan sumber daua
seperti manusa, uang, peralatan dan metode material.
proses lelang : pengumuman lelang, prakualifikasi,pengambilan dokumen lelang, penjelasan,
peninjauan lapangan, penyusunan penawaran, pemasukan penawaran, pembukaan lelang, penentuan
pemenang, pengumuman, penandatanganan kontrak.
dokumen lelang : adalah dokumen yang dikeluarkan pada suatu proyek sehubungan dengan proses
pengadaan kontrakgtor dan konsultan. isi dari dokumen lelang adalah : persyaratan lelang,
bentuk penawaran, persyaratan kontrak, surat perjanjian, gambar rencana, spesifikasi,
daftar volume (bill of quantity), berita acara. undangan lelang, pedoman prakualifikasi.
intruksi kpd penawar, syarat2 umum kontrak, syarat khusus, daftar kuantitas dan harga,
spesifikasi teknis dan gambar, bentuk surat penawaran, bentuk kontrak, bentuk surat jaminan
penawaran, pelaksanaan , uang muka.
dokumen kontrak : adalah dokumen yang dikeluarkan setelah proses pelelangan selesai dimana
kontraktor sudah dipilih. dokumen lelang akan berubah menjadi dokumen kontrak dengan
penambahan-penambahan seperti : surat perjanjian yang ditantangani pemilik dan kontraktor,
surat perintah kerja, dokumen berita acara pelelangan, gambar kerja, spesifikasi teknis.
secara detil, dokumen kontrak memuat : persyaratan umum kontrak, persyaratan khusus
kontrak, gambar, spesifikasi teknis, BOQ, daftar harga satuan, daftar biaya (RAB),
penawaran, persetujuan, surat perjanjian.
volume pekerjaan tanah (kompaksi): Q = 1,000 . V. W. H. f. E /N
Q = volume kerja/jam kerja, V = kecepatan alat pemadat, W = lebar pemadatan efektif pada
lintasan, H = tebal tiap lapisan, f = koefisien perubahan volume tanah. N = jumlah
lintasan, E = efisiensi kerja.
Motor grader, adalah peralatan yang memiliki roda karet dan mampu bergerak sendiri untuk
membentuk permukaan jlana, lapangan terbang, tanggul, dam dan langscape. produktivitas : Q
= 1000 V W E (m2/jam)
depresiasi = (P-S)/m
ownership cost : biaya pembelian alat
ownership cost = ITIS + depreciation cost
ITIS = 12% AAV -> sebelum dikali, AAV dibagi waktu operasi alat ($/jam)
AAV = (P(n+1)+S(n-1))/2n
operating cost:a. biaya pembelian roda(/jam)->(jumlah roda*harga 1 roda)/(umur pemakaian
roda*factor). b. biaya ganti roda->(jumlah rda * harga penggantian 1 roda)/(umur pemakaian
roda * factor). c. biaya bahan bakar (gasoline)->Qp=(0,7*HP*Load factor)/6.2 (gph). c.
biaya diesel -> Qd = (0,5*HP*Load factor)/7.2 (gph). biaya lubricant ->
Ql=(0,6*HP*0.007)/7.4+C/t (gph). f. biaya filter (/jam). g. biaya perbaikan dan
pemeliharaan( biasanya n% dari depreciation cost)
total cost = ownership cost + operating cosd) (semuanya satuuannya dalam/jam)
produktivitas, T = 2S/V
Hyadraulic Excavators·Bulldozers·Wheel Loaders·Crawler Cranes·Truck Cranes·Rough Terrain
Cranes·Road Rollers·Motor Graders·Asphalt Pavers·Off-Highway Trucks·Forklift·Mobile
Crushers·Aerial Work Platforms·Hydraulic Breakers ·Generators·Compressors·Vehicles
faktor2 yang memberi kontribusi pada biaya konstruksi : produktivitas tenaga kerja,
ketersediaan material, ketersediaan peralatan, cuaca, jenis kontrak, kualitas, etika,
sistem pengendalian, kemampuan manajemen.
estimasi, :estimasi kelayakan,
estimasi konseptual, selama proses perancangan, jenis : estimasi harga satuan fungsional,
menggunakan fungsi dan fasilitas sebagai dasar penerapan biaya.. estimasi biaya satuan per
m2, mengandalkan data proyek sejenis sebelumnya, ketelitian rendah.. estimasi biaya satuan
per m3, untuk bangunan yang mementingkan volume, diandalkan pada fase awal perencanaan..
estimasi faktorial, pada proyek bertipe sama, berguna pada proyek dengan komponen utama
sama.. estimasi sistematis, proyek dibagi atas sistem fungsionalnya, kemudian harga satuan
ditentukan oleh penjumlah tiap harga satuan elemen dalam setiap sistem atau mengalikan
dengan data faktor pengali yang ada..
estimasi detail,umumnya digunakan oleh kontraktor umum, membuat quantity take off sesuai
gambar rencana dan sepesifikasi kemudian menyatukan biaya biayanya (biaya material, tenaga
kerja, peralatan, sub kontraktor, dan biaya lain spt overhead dan keuntungan)..
estimasi subkontraktor, dipakai pd bagian konstruksi khusus yang disubkontraktorkan..
estimasi pekerjaan tambah kurang, terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan dalam dokumen
kontrak atau perubahan kondisi lokasi proyek..
estimasi kemajuan, sebagai dasar permintaan pembayaran dan sebagai pembanding terhadap
keuntungan dan kerugian yang telah diramalkan sebelumnya.
Metode perencanaan waktu : CPM critical path method, PDM precedence diagram method, PERT
Program Evaluation Review Technique, GERT graphical evalluation review technique, LSM
kubear Scheduling Method.
Bar Chart (gant chart) suatu diagram yang terdiri dari sekumpulan garis - garis yang
menunjukan saat mulai dan saat selesai pekerjaan yang direncanakan. kelemahan : tidak
memungkinkan seseorang dapat segera melihat akibat keterlambatan atau percepatan suatu item
suatu pekerjaan terhadap pekerjaan berikutnya.
CPM, tahapan penyusunan, identifikasi kegiatan, estimasi durasi kegiatan berdasarkan sumber
daya yang tersedia, menentukan urutan pelaksanaan kegiatan, menggambarkan jaringan kerja
berdasarkan hubungan ketergantungan kegiatan, melakukan perhitungan.
Perhitungan CPM : perhitungan kedepan, untuk mendapatkan EET Earliest Event Time, dr
kejadian arah harga Es dan EF masing masing kegiatan.. perhitungan kebelakang, untuk
mendapatkan LET Latest event time dari kejadian atau harga LS dan LF terbesar.
bulet-garis-buletan. bulet menyatakan kejadian event. garis menyatakan kegiatan.
jaminan, jaminan penawaran, bid bond, adalah suatu perjanjian penangguangan ayng
dikeluarkan oleh pihak penanggung yang bertujuan melindungi pemilik proyek pd saat
pelelangan dilaksanakan dgn tujuan agar kontrator yang mengikut lelang terikat pada
penawarannya dan jika menang akan melaksanakan pekerjaan ditawarnya.. jaminan uang muka
advanced payment bond, adalah perjanjian penanggungan yang dikeluarkan oleh pihak
penanggung yang bertujuan untuk menjamin pemilik proyek bahwa kontraktor akan menggunakan
uang muka yang diterima dari owner untuk pembiayaan proyek.. jaminan pelaksanaan
performance bond, suatu perjanjian penanggungan yang bertujuan melindungi pemilik proyek
agar kontraktor menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telakh disepakati yaitu
sesuai dengan waktu biaya mutu.. jaminan pemeliharaan, maintenance bond, bertujuan menjamin
owner bahwa kontraktor akan melaksanakan perbaikan bangunan terjadi kerusakan selama masa
pemeliharaan.. jaminan pembayaran payment load, bertujuan melindungi owner terhadap
kerugian yang mungkni timbul akibat perbuatan kontraktor melalui pihak ketigak. retensi
retention, suatu jaminan yang menjamin owner bahwa kontraktor akan melakukan perbaikan bila
terjadi dalam masa pemeliharaan.
jenis jenis kontrak, kontrak harga satuan, unit price contract, harga satuan tetap, volume
sesuai dengan kondisi di lapangan.. kontrak biaya plus jasa, cost plus fee contract,
kontraktor menerima pembayaran atas pengeluarannya ditambah biaya untuk keuntungan..
kontrak lump sum, kontraktor akan membangun proyek sesuai dengan rancangan pada suatu biaya
tertentu.
tahapan awal proyek konstruksi,ide awal, konseptual desain, studi kelayakan, basic desain,
detail desain, procurement, konstruksi, handed offer, open (masa pemakaian), maintenance
demolisi.
organisasi proyek secara umum
1. metode tradisional (hub segitiga antara ower, konsultan, kontraktor) biasanya untuk
proyek kecil
2. metode konntrak terpisah ( gak ada hubungan antara konsultan dengan kontraktor, ownerm
ke 2 kontraktor) pekerjaan dapat dilaksanakan perbagian, waktu pelaksanaan lebih singkat.
3. metode kontrak umum (owner ke kosultann dan kontraktor utama, ada sub kon).
4. metode swakelola (bekerja sendiri, konsultan, supplier), owner bertindak sebagai
konsultan sekaligus kontraktor.
5. metode rancang bangun (owner, ke [kontraktur utama dan konsultan], sub kon a dan sub kon
b, antar 2 subkon ada garis jg). kontraktor utama jg mempunyai keahlian sebagai konsultan.
perbandingan pelelangna umum dan terbatas:
1. jumlah peserta, relatif lebih besar, lebih sedikit yang boleh diundang.
2. kemampuan peserta lelang, tidak semua peserta diketahui kemampuannya, setiap peserta
diketahui kemampuannya
3. penetapan pemenang lelang, relatif lebih sulit, jumlah peserta lebi banyak.. relatif
lebih mudah karena sudah diketahui kemampuannya.
4. kekurangan, tidak diketahui dn pasti kemampuan pesertam ada kecendrungan terjadi
kecurangan.
5. kelebihan, owner lebih leluasa untuk memilih penyedia jasa, kemampuan peserta telah
diketahui dengan pasti.
proyek : suatu rangkaian kegiatan yang memiliki suatu tujuan untuk dicapai dengan batasan
waktu, biaya, mutu dengan menggunakan sumber daya seperti material, man machine, money dan
method.
karateristik proyek : ada permulaan, proses rangkaian kegiatan dan akhir kegiatan yang
berlangsung dalam jangka waktu yang sudah dibatasi. rangkaian kegiatan proyek terlaksana
satu kali sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik, tidak ada 2 proyek yang identik.
yang ada hanya sejenis.
proyek konstruksi : kegiatan yang dilaksanakan dengan waktu dan biaya yang tertentu dengan
menghasilkan suatu bentuk bangunan fisik dengan mutu tertentu dan menggunakan sumber daua
seperti manusa, uang, peralatan dan metode material.
proses lelang : pengumuman lelang, prakualifikasi,pengambilan dokumen lelang, penjelasan,
peninjauan lapangan, penyusunan penawaran, pemasukan penawaran, pembukaan lelang, penentuan
pemenang, pengumuman, penandatanganan kontrak.
dokumen lelang : adalah dokumen yang dikeluarkan pada suatu proyek sehubungan dengan proses
pengadaan kontrakgtor dan konsultan. isi dari dokumen lelang adalah : persyaratan lelang,
bentuk penawaran, persyaratan kontrak, surat perjanjian, gambar rencana, spesifikasi,
daftar volume (bill of quantity), berita acara. undangan lelang, pedoman prakualifikasi.
intruksi kpd penawar, syarat2 umum kontrak, syarat khusus, daftar kuantitas dan harga,
spesifikasi teknis dan gambar, bentuk surat penawaran, bentuk kontrak, bentuk surat jaminan
penawaran, pelaksanaan , uang muka.
dokumen kontrak : adalah dokumen yang dikeluarkan setelah proses pelelangan selesai dimana
kontraktor sudah dipilih. dokumen lelang akan berubah menjadi dokumen kontrak dengan
penambahan-penambahan seperti : surat perjanjian yang ditantangani pemilik dan kontraktor,
surat perintah kerja, dokumen berita acara pelelangan, gambar kerja, spesifikasi teknis.
secara detil, dokumen kontrak memuat : persyaratan umum kontrak, persyaratan khusus
kontrak, gambar, spesifikasi teknis, BOQ, daftar harga satuan, daftar biaya (RAB),
penawaran, persetujuan, surat perjanjian.
volume pekerjaan tanah (kompaksi): Q = 1,000 . V. W. H. f. E /N
Q = volume kerja/jam kerja, V = kecepatan alat pemadat, W = lebar pemadatan efektif pada
lintasan, H = tebal tiap lapisan, f = koefisien perubahan volume tanah. N = jumlah
lintasan, E = efisiensi kerja.
Motor grader, adalah peralatan yang memiliki roda karet dan mampu bergerak sendiri untuk
membentuk permukaan jlana, lapangan terbang, tanggul, dam dan langscape. produktivitas : Q
= 1000 V W E (m2/jam)
depresiasi = (P-S)/m
ownership cost : biaya pembelian alat
ownership cost = ITIS + depreciation cost
ITIS = 12% AAV -> sebelum dikali, AAV dibagi waktu operasi alat ($/jam)
AAV = (P(n+1)+S(n-1))/2n
operating cost:a. biaya pembelian roda(/jam)->(jumlah roda*harga 1 roda)/(umur pemakaian
roda*factor). b. biaya ganti roda->(jumlah rda * harga penggantian 1 roda)/(umur pemakaian
roda * factor). c. biaya bahan bakar (gasoline)->Qp=(0,7*HP*Load factor)/6.2 (gph). c.
biaya diesel -> Qd = (0,5*HP*Load factor)/7.2 (gph). biaya lubricant ->
Ql=(0,6*HP*0.007)/7.4+C/t (gph). f. biaya filter (/jam). g. biaya perbaikan dan
pemeliharaan( biasanya n% dari depreciation cost)
total cost = ownership cost + operating cosd) (semuanya satuuannya dalam/jam)
produktivitas, T = 2S/V
Hyadraulic Excavators·Bulldozers·Wheel Loaders·Crawler Cranes·Truck Cranes·Rough Terrain
Cranes·Road Rollers·Motor Graders·Asphalt Pavers·Off-Highway Trucks·Forklift·Mobile
Crushers·Aerial Work Platforms·Hydraulic Breakers ·Generators·Compressors·Vehicles
faktor2 yang memberi kontribusi pada biaya konstruksi : produktivitas tenaga kerja,
ketersediaan material, ketersediaan peralatan, cuaca, jenis kontrak, kualitas, etika,
sistem pengendalian, kemampuan manajemen.
estimasi, :estimasi kelayakan,
estimasi konseptual, selama proses perancangan, jenis : estimasi harga satuan fungsional,
menggunakan fungsi dan fasilitas sebagai dasar penerapan biaya.. estimasi biaya satuan per
m2, mengandalkan data proyek sejenis sebelumnya, ketelitian rendah.. estimasi biaya satuan
per m3, untuk bangunan yang mementingkan volume, diandalkan pada fase awal perencanaan..
estimasi faktorial, pada proyek bertipe sama, berguna pada proyek dengan komponen utama
sama.. estimasi sistematis, proyek dibagi atas sistem fungsionalnya, kemudian harga satuan
ditentukan oleh penjumlah tiap harga satuan elemen dalam setiap sistem atau mengalikan
dengan data faktor pengali yang ada..
estimasi detail,umumnya digunakan oleh kontraktor umum, membuat quantity take off sesuai
gambar rencana dan sepesifikasi kemudian menyatukan biaya biayanya (biaya material, tenaga
kerja, peralatan, sub kontraktor, dan biaya lain spt overhead dan keuntungan)..
estimasi subkontraktor, dipakai pd bagian konstruksi khusus yang disubkontraktorkan..
estimasi pekerjaan tambah kurang, terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan dalam dokumen
kontrak atau perubahan kondisi lokasi proyek..
estimasi kemajuan, sebagai dasar permintaan pembayaran dan sebagai pembanding terhadap
keuntungan dan kerugian yang telah diramalkan sebelumnya.
Metode perencanaan waktu : CPM critical path method, PDM precedence diagram method, PERT
Program Evaluation Review Technique, GERT graphical evalluation review technique, LSM
kubear Scheduling Method.
Bar Chart (gant chart) suatu diagram yang terdiri dari sekumpulan garis - garis yang
menunjukan saat mulai dan saat selesai pekerjaan yang direncanakan. kelemahan : tidak
memungkinkan seseorang dapat segera melihat akibat keterlambatan atau percepatan suatu item
suatu pekerjaan terhadap pekerjaan berikutnya.
CPM, tahapan penyusunan, identifikasi kegiatan, estimasi durasi kegiatan berdasarkan sumber
daya yang tersedia, menentukan urutan pelaksanaan kegiatan, menggambarkan jaringan kerja
berdasarkan hubungan ketergantungan kegiatan, melakukan perhitungan.
Perhitungan CPM : perhitungan kedepan, untuk mendapatkan EET Earliest Event Time, dr
kejadian arah harga Es dan EF masing masing kegiatan.. perhitungan kebelakang, untuk
mendapatkan LET Latest event time dari kejadian atau harga LS dan LF terbesar.
bulet-garis-buletan. bulet menyatakan kejadian event. garis menyatakan kegiatan.
jaminan, jaminan penawaran, bid bond, adalah suatu perjanjian penangguangan ayng
dikeluarkan oleh pihak penanggung yang bertujuan melindungi pemilik proyek pd saat
pelelangan dilaksanakan dgn tujuan agar kontrator yang mengikut lelang terikat pada
penawarannya dan jika menang akan melaksanakan pekerjaan ditawarnya.. jaminan uang muka
advanced payment bond, adalah perjanjian penanggungan yang dikeluarkan oleh pihak
penanggung yang bertujuan untuk menjamin pemilik proyek bahwa kontraktor akan menggunakan
uang muka yang diterima dari owner untuk pembiayaan proyek.. jaminan pelaksanaan
performance bond, suatu perjanjian penanggungan yang bertujuan melindungi pemilik proyek
agar kontraktor menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telakh disepakati yaitu
sesuai dengan waktu biaya mutu.. jaminan pemeliharaan, maintenance bond, bertujuan menjamin
owner bahwa kontraktor akan melaksanakan perbaikan bangunan terjadi kerusakan selama masa
pemeliharaan.. jaminan pembayaran payment load, bertujuan melindungi owner terhadap
kerugian yang mungkni timbul akibat perbuatan kontraktor melalui pihak ketigak. retensi
retention, suatu jaminan yang menjamin owner bahwa kontraktor akan melakukan perbaikan bila
terjadi dalam masa pemeliharaan.
jenis jenis kontrak, kontrak harga satuan, unit price contract, harga satuan tetap, volume
sesuai dengan kondisi di lapangan.. kontrak biaya plus jasa, cost plus fee contract,
kontraktor menerima pembayaran atas pengeluarannya ditambah biaya untuk keuntungan..
kontrak lump sum, kontraktor akan membangun proyek sesuai dengan rancangan pada suatu biaya
tertentu.
tahapan awal proyek konstruksi,ide awal, konseptual desain, studi kelayakan, basic desain,
detail desain, procurement, konstruksi, handed offer, open (masa pemakaian), maintenance
demolisi.
organisasi proyek secara umum
1. metode tradisional (hub segitiga antara ower, konsultan, kontraktor) biasanya untuk
proyek kecil
2. metode konntrak terpisah ( gak ada hubungan antara konsultan dengan kontraktor, ownerm
ke 2 kontraktor) pekerjaan dapat dilaksanakan perbagian, waktu pelaksanaan lebih singkat.
3. metode kontrak umum (owner ke kosultann dan kontraktor utama, ada sub kon).
4. metode swakelola (bekerja sendiri, konsultan, supplier), owner bertindak sebagai
konsultan sekaligus kontraktor.
5. metode rancang bangun (owner, ke [kontraktur utama dan konsultan], sub kon a dan sub kon
b, antar 2 subkon ada garis jg). kontraktor utama jg mempunyai keahlian sebagai konsultan.
perbandingan pelelangna umum dan terbatas:
1. jumlah peserta, relatif lebih besar, lebih sedikit yang boleh diundang.
2. kemampuan peserta lelang, tidak semua peserta diketahui kemampuannya, setiap peserta
diketahui kemampuannya
3. penetapan pemenang lelang, relatif lebih sulit, jumlah peserta lebi banyak.. relatif
lebih mudah karena sudah diketahui kemampuannya.
4. kekurangan, tidak diketahui dn pasti kemampuan pesertam ada kecendrungan terjadi
kecurangan.
5. kelebihan, owner lebih leluasa untuk memilih penyedia jasa, kemampuan peserta telah
diketahui dengan pasti.
geotek
Likuifaksi adalah prilaku tanah yg berubah seperti liquid (cair) akbt goyangan/tekanan yg
berulang-ulang. Umumnya terjadi pd tanah berpasir. Membuktikannya sederhana, berdiri di
tepi pantai berpasir, ambil posisi tanah yg basah tp tidak terendam. Tancapkan sebatang
tongkat (kayu atau besi),hentakkan kaki berulang di sekitar tongkat. Tanah pasir tsb akan
jenuh dengan air, dan tongkat jadi miring. (Nat.Geog.Chnl)
Qu = cNc+qNq+0,4BgmNgm
strip = 1,3cNC+qNq+0.5BgmNgm
kotak= 1,3cNc+qNq+0,4BgmNgm
lingkaran=1,3++0.3
3 parameter untuk mengklasifikasikan tanah :ukuran efektif, koefisien keseragaman, koef.
gradasi.
Cu(koef keseragaman) = D60/D10
Cc(koef gradasi) = D30^2/D10/D60
seragam jenjang
angka pori e = Vvoid/Vs, perbandingan antara volume pori dengan volume butiran padat
porositas n = Vv/Vtot, porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan
volume tanah total.
S = derajat kejenuhan = perbandingan antara volume air dengan volume pori.
e angka pori= Vv/Vs = n/(1-n)
water content = kadar air, perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari
volume tanah yang diselediki Ww/Ws
berat volume = berat tanah per satuan volume
gm = W / V. (W=m.g)
gmd = Ws/Vtot ato g,/(1+w)
rho = kerapatan tanah kering = m/V
Gs = berat spesifik butiran padat.
Ws=Gs.gmw
Ww=w.Ws=w.Gs.gmw
gmd = Ws/V = Gs . gmw / (1+e)
Vw = w.Gs
S = Vw/Vv = wGs/e
Se=wGs
gmsat=(Gs+e).gmw/(1+e)
Dr = density relative, umumnya dipakai untuk menunjukan tingkat kerapatan dari tanah
berbutir di lapangan.
Dr = (emaks-e)/(emaks-emin)
n porositas = e/(1+e)
PL plastic limit, batas plastis, didefinisikan sebagai kadar air, dinyatakan dalam persen,
dimana tanah apabila digulung sampai dengan diameter 3,2mm menjadi retak-retak. batas
plastis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. cara pengujiannya
adalah sederhana, yaitu dengan cara menggulung massa tanah berukuran elopsoida dengan
telapak tangan di atas kaca datar
indeks plastisitas PIm adalah perbedaan antara batas cair dan batas plastis suatu tanah,
atau PI=LL-PL,
LL batas cair, batas cair dari tanah berbutir halus adalah kadar air dimana tegangan geser
tanahnya adalah kira kira 25g/cm2.
batas susut SL shrinkage limit, suatu tanah akan menyuu\sut apabila air yang dikkandungnya
secara perlahan lahan hilang dalam tanah. dengan hilangnya air secara terus menerus, tanah
akan mencaoai suatu tingkat keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak akan
menyebabkan perubahan volume.
activity, kkarena sifat plastis dari suatu tanah adalah disebabkan oleh air yang terserap
di sekeliling permukaan partikel lempung, maka dapat diharapkan bahwa tipe dan jumlah
mineral lempung yang dikandung dalam suatu tanah akan mempengaruhi batas plastis dan batas
cair tanah yang bersangkutan. A = PI / %berat fraksi berukuran lempung.
indeks pemampatan, digunakan untuk menghitung besarnya penurunan yang terjadi di lapangan
sebagai akibat dari konsolidaso dapat ditentukan dari kurva yang menunjukkan hub antara
angka pori dan tekanan yang didapat dari uji konsolidasi di lab. Cc = 0,009(LL-10)
indeks pemuaian, swell index, adalah lebih kecil daripada indeks pemampatan dan biasanya
dapat ditentukan di lab. Cs = 1/5 sampe 1/10 Cc
ocr = overconsolidation ratio (rasio terkonsolidasi lebih) = pc(pra consolidasi)/p(saat
diselidiki)
K0=0,19+0,233(log PI)
Ka = sigma a / sigma v = tan2(45-phi/2)
Kp = sigma p / sigma v = tan2(45+phi/2)
c buat aktif ngurangin 2c.akar(Ka). kalo KP ditambah (gayanya kotak)
air, langsung aje dikali gm.H, gayanya segitiga.
S=Cc.H/(1+e) . log((p+delta p)/p), p nya tegangan efektif sampe mid point. (kN/m2)
Cc=(e1-e2)/log p2-log p1
T50 = cv.t50/Hdr^2, Hdr = panjang alran yang ditempuh air pori
klasifikasi tanah : berdasarkan tekstur(pasir 2-0.05mm, lanau 0.05-0.002mm, lempung),
berdasarkan klasifikasi AASHTO(ukuran butir : kerikil lolos ayakan berdiameter 2in dan
tertahan di ayakan 2mm, pasir lolos ayakan berdiameter 2mm, tertahan di ayakan 0,075mm,
lanau lempung. PLASTISITAS, IP lanau 10>>, IP lempung 10<<)
cara membedakan lempung dan lanau di lapangan
lempung : jika dibentuk seperti bola dengan tangan, permukaannya mulus dan licin, pada saat
dibentuk bola, tanah mengotori tangan, jika digores dengan kuku akan mengkilap
lanau : jika dibentuk seperti bola dengan tangan, permukaannya akan retak0retak, pada saat
dibentuk seperti bola, tanah tidak mengotori tangan. jika digores dengan kuu akan buram
tidak sekilap lempung.
beda UU-CD-CU pada uji triaksial
consolidated = tanah sempat terkonsolidasi terlebih dahulu.
undrained = air pori tidak sempat mengalir (pembangunan cepat dan beban dipikul air dan
butiran)
unconsolidated = tanah tidak sempat terkonsolidasi sebelumnya
drained = air pori sempat mengalir (pembangunan lambat dan beban dipikul oleh butiran saja)
tegangan aktif (sigma 1, arah sb y-) = tegangan minimum yang menyebabkan runtuh
sigma 3 (sb x-) semakin berkurang, semakin besar kemungkinan runtuh
tegangan aktif sigma 1 nya sama, tegangan pasif sigma 3 nya sama.
tekanan prakonsolidasi = tekanan efektif overburden maksimum yang perna dialami sebelumnya,
keadaan sebelum diberi pembebanan lagi.
data yang diperlukan untuk daya dukung pondasi :
a. hasil pengetesan tanah di lapangan : nilai N-SPT, nilai CPT (qc = cone resistance, qf =
total friction. fc = qf - qc, fc = load friction.)
b. tahanan geser tanah, C = kohesi tanah. phi = total friction
c. jenis dan dimensi pondasi, daya dukung ujung, bearing, daya fukung friksi, friction.
perbedaan tiang pancang dan bored pile :
a. tiang pancang, cara pemasangan adalah dipancang atau menumbuk tanah. lebih ekonomis
diterapkan pada bangunan yang tidak memikul gaya-gaya terlalu besar. pelaksanaan gampang,
menimbulkan kebisingan, tiadk cocok digunakan pada proyek dekat dengan keramaian atau
perumahan penduduk.
b. bored pile, pelaksanaannya adalah dengan mengebor tanah-memasang casing- memasang
tulangan lalu dicor. memikul gaya gaya besar dimana jika memakai tiang pancang akan tidak
ekonomis. dalam fly over tidak mengganggu lalu lintas sekitar, pelaksanaan lebih sulit.
perbedaan lereng yang dihasilkan dari penggaluian dengan lereng yang dihjasilkan dari
penimbunan, pada penggalian, tegangan efektif menurun, stabilitas jangka panjang berbahaya.
pada penimbunan, tengangan efektif naik, stabilitas jangka pendek berbahaya.
hal-hal yang mempengaruhi stabilitas lereng : kuat geser tanah, kemiringan tanah, tekanan
air pori, kondisi pembebanan
metode perbaikan lereng : sudut kemiringan lereng dibuat lebih landai, H *tinggi lereng)
diperkecil, tanah diperbaiki*stabilisasi tanah untuk menaikkan kuat geser tanah), dengan
cara grouting, stabilisasi dengan campuran bahan lain. memakai dinding penahan
tanah/perkuatan, geotextile, tanah dibungkus sehingga desakan tanah dapat ditahan dengan
itu. soil nailing, membor lobang yang akan di cor miring pada lereng.
buat pondasi dangkal, B lebih ngaruh dibanding kedalaman
gradasi = persebaran besar butiran tanah.
sensitivitas tanah = membandingkan qu asli dengan remolded
batas cair tanah = batas antara kondisi plastis - cair
uji triaksial, berlawanan dengan uji geser langsung, bidang keruntuhan pada benda uji dalam
uji triaksial tidak dapat ditentukan sebelumnya. kekuatan geser tanah tergantung pd
besarnya teg air pori dan terjadi selama uji berlangsung. tegangan air pori berkurang
mengakibatkan adanya aliran air dari dan ke dalam benda uji.
penurunan konsolidasi, hasil perubahan vol tanah akibat keluarnya air dari pori2 tanah.
penurunan segera, akibat dr deformasi elastis tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa
perubahan kadar air.
berulang-ulang. Umumnya terjadi pd tanah berpasir. Membuktikannya sederhana, berdiri di
tepi pantai berpasir, ambil posisi tanah yg basah tp tidak terendam. Tancapkan sebatang
tongkat (kayu atau besi),hentakkan kaki berulang di sekitar tongkat. Tanah pasir tsb akan
jenuh dengan air, dan tongkat jadi miring. (Nat.Geog.Chnl)
Qu = cNc+qNq+0,4BgmNgm
strip = 1,3cNC+qNq+0.5BgmNgm
kotak= 1,3cNc+qNq+0,4BgmNgm
lingkaran=1,3++0.3
3 parameter untuk mengklasifikasikan tanah :ukuran efektif, koefisien keseragaman, koef.
gradasi.
Cu(koef keseragaman) = D60/D10
Cc(koef gradasi) = D30^2/D10/D60
seragam jenjang
angka pori e = Vvoid/Vs, perbandingan antara volume pori dengan volume butiran padat
porositas n = Vv/Vtot, porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan
volume tanah total.
S = derajat kejenuhan = perbandingan antara volume air dengan volume pori.
e angka pori= Vv/Vs = n/(1-n)
water content = kadar air, perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari
volume tanah yang diselediki Ww/Ws
berat volume = berat tanah per satuan volume
gm = W / V. (W=m.g)
gmd = Ws/Vtot ato g,/(1+w)
rho = kerapatan tanah kering = m/V
Gs = berat spesifik butiran padat.
Ws=Gs.gmw
Ww=w.Ws=w.Gs.gmw
gmd = Ws/V = Gs . gmw / (1+e)
Vw = w.Gs
S = Vw/Vv = wGs/e
Se=wGs
gmsat=(Gs+e).gmw/(1+e)
Dr = density relative, umumnya dipakai untuk menunjukan tingkat kerapatan dari tanah
berbutir di lapangan.
Dr = (emaks-e)/(emaks-emin)
n porositas = e/(1+e)
PL plastic limit, batas plastis, didefinisikan sebagai kadar air, dinyatakan dalam persen,
dimana tanah apabila digulung sampai dengan diameter 3,2mm menjadi retak-retak. batas
plastis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. cara pengujiannya
adalah sederhana, yaitu dengan cara menggulung massa tanah berukuran elopsoida dengan
telapak tangan di atas kaca datar
indeks plastisitas PIm adalah perbedaan antara batas cair dan batas plastis suatu tanah,
atau PI=LL-PL,
LL batas cair, batas cair dari tanah berbutir halus adalah kadar air dimana tegangan geser
tanahnya adalah kira kira 25g/cm2.
batas susut SL shrinkage limit, suatu tanah akan menyuu\sut apabila air yang dikkandungnya
secara perlahan lahan hilang dalam tanah. dengan hilangnya air secara terus menerus, tanah
akan mencaoai suatu tingkat keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak akan
menyebabkan perubahan volume.
activity, kkarena sifat plastis dari suatu tanah adalah disebabkan oleh air yang terserap
di sekeliling permukaan partikel lempung, maka dapat diharapkan bahwa tipe dan jumlah
mineral lempung yang dikandung dalam suatu tanah akan mempengaruhi batas plastis dan batas
cair tanah yang bersangkutan. A = PI / %berat fraksi berukuran lempung.
indeks pemampatan, digunakan untuk menghitung besarnya penurunan yang terjadi di lapangan
sebagai akibat dari konsolidaso dapat ditentukan dari kurva yang menunjukkan hub antara
angka pori dan tekanan yang didapat dari uji konsolidasi di lab. Cc = 0,009(LL-10)
indeks pemuaian, swell index, adalah lebih kecil daripada indeks pemampatan dan biasanya
dapat ditentukan di lab. Cs = 1/5 sampe 1/10 Cc
ocr = overconsolidation ratio (rasio terkonsolidasi lebih) = pc(pra consolidasi)/p(saat
diselidiki)
K0=0,19+0,233(log PI)
Ka = sigma a / sigma v = tan2(45-phi/2)
Kp = sigma p / sigma v = tan2(45+phi/2)
c buat aktif ngurangin 2c.akar(Ka). kalo KP ditambah (gayanya kotak)
air, langsung aje dikali gm.H, gayanya segitiga.
S=Cc.H/(1+e) . log((p+delta p)/p), p nya tegangan efektif sampe mid point. (kN/m2)
Cc=(e1-e2)/log p2-log p1
T50 = cv.t50/Hdr^2, Hdr = panjang alran yang ditempuh air pori
klasifikasi tanah : berdasarkan tekstur(pasir 2-0.05mm, lanau 0.05-0.002mm, lempung),
berdasarkan klasifikasi AASHTO(ukuran butir : kerikil lolos ayakan berdiameter 2in dan
tertahan di ayakan 2mm, pasir lolos ayakan berdiameter 2mm, tertahan di ayakan 0,075mm,
lanau lempung. PLASTISITAS, IP lanau 10>>, IP lempung 10<<)
cara membedakan lempung dan lanau di lapangan
lempung : jika dibentuk seperti bola dengan tangan, permukaannya mulus dan licin, pada saat
dibentuk bola, tanah mengotori tangan, jika digores dengan kuku akan mengkilap
lanau : jika dibentuk seperti bola dengan tangan, permukaannya akan retak0retak, pada saat
dibentuk seperti bola, tanah tidak mengotori tangan. jika digores dengan kuu akan buram
tidak sekilap lempung.
beda UU-CD-CU pada uji triaksial
consolidated = tanah sempat terkonsolidasi terlebih dahulu.
undrained = air pori tidak sempat mengalir (pembangunan cepat dan beban dipikul air dan
butiran)
unconsolidated = tanah tidak sempat terkonsolidasi sebelumnya
drained = air pori sempat mengalir (pembangunan lambat dan beban dipikul oleh butiran saja)
tegangan aktif (sigma 1, arah sb y-) = tegangan minimum yang menyebabkan runtuh
sigma 3 (sb x-) semakin berkurang, semakin besar kemungkinan runtuh
tegangan aktif sigma 1 nya sama, tegangan pasif sigma 3 nya sama.
tekanan prakonsolidasi = tekanan efektif overburden maksimum yang perna dialami sebelumnya,
keadaan sebelum diberi pembebanan lagi.
data yang diperlukan untuk daya dukung pondasi :
a. hasil pengetesan tanah di lapangan : nilai N-SPT, nilai CPT (qc = cone resistance, qf =
total friction. fc = qf - qc, fc = load friction.)
b. tahanan geser tanah, C = kohesi tanah. phi = total friction
c. jenis dan dimensi pondasi, daya dukung ujung, bearing, daya fukung friksi, friction.
perbedaan tiang pancang dan bored pile :
a. tiang pancang, cara pemasangan adalah dipancang atau menumbuk tanah. lebih ekonomis
diterapkan pada bangunan yang tidak memikul gaya-gaya terlalu besar. pelaksanaan gampang,
menimbulkan kebisingan, tiadk cocok digunakan pada proyek dekat dengan keramaian atau
perumahan penduduk.
b. bored pile, pelaksanaannya adalah dengan mengebor tanah-memasang casing- memasang
tulangan lalu dicor. memikul gaya gaya besar dimana jika memakai tiang pancang akan tidak
ekonomis. dalam fly over tidak mengganggu lalu lintas sekitar, pelaksanaan lebih sulit.
perbedaan lereng yang dihasilkan dari penggaluian dengan lereng yang dihjasilkan dari
penimbunan, pada penggalian, tegangan efektif menurun, stabilitas jangka panjang berbahaya.
pada penimbunan, tengangan efektif naik, stabilitas jangka pendek berbahaya.
hal-hal yang mempengaruhi stabilitas lereng : kuat geser tanah, kemiringan tanah, tekanan
air pori, kondisi pembebanan
metode perbaikan lereng : sudut kemiringan lereng dibuat lebih landai, H *tinggi lereng)
diperkecil, tanah diperbaiki*stabilisasi tanah untuk menaikkan kuat geser tanah), dengan
cara grouting, stabilisasi dengan campuran bahan lain. memakai dinding penahan
tanah/perkuatan, geotextile, tanah dibungkus sehingga desakan tanah dapat ditahan dengan
itu. soil nailing, membor lobang yang akan di cor miring pada lereng.
buat pondasi dangkal, B lebih ngaruh dibanding kedalaman
gradasi = persebaran besar butiran tanah.
sensitivitas tanah = membandingkan qu asli dengan remolded
batas cair tanah = batas antara kondisi plastis - cair
uji triaksial, berlawanan dengan uji geser langsung, bidang keruntuhan pada benda uji dalam
uji triaksial tidak dapat ditentukan sebelumnya. kekuatan geser tanah tergantung pd
besarnya teg air pori dan terjadi selama uji berlangsung. tegangan air pori berkurang
mengakibatkan adanya aliran air dari dan ke dalam benda uji.
penurunan konsolidasi, hasil perubahan vol tanah akibat keluarnya air dari pori2 tanah.
penurunan segera, akibat dr deformasi elastis tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa
perubahan kadar air.
air
Pada persamaan chezy, C adalah koefisien Chezy yang tergantung dari kedalaman dasar sungai
dan kekasaran. Kecepatan aliran sangat bervariasi, variabilitas disebabkan karena
turbulensi, friksi pada dasar sungai dan belokan-belokan sungai
Parameter yang menunjukkan friksi diantara badan air dan badan sungai disebut friction
velocity (V*) . V*
Kecepatan rata-rata sepanjang sungai : V = Q
Siklus Hidrologi
Jumlah air di permukaan bumi relatif tetap, hal ini dikarenakan air senantiasa bergerak
dalam suatu lingkungan peredaran yang dinamakan siklus (daur).
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air yang berurutan secara
terus menerus.
Siklus hidrologi terdiri dari :
1. Siklus Pendek (Kecil)
2. Siklus Sedang
3. Siklus Panjang (Besar)
Siklus Pendek
Siklus pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Penguapan air laut karena pemanasan matahari di permukaan laut
Air laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas
Terjadi kondensasi
Pembentukan awan
Turun hujan
Hujan jatuh di permukaan air laut.
Siklus pendek menghasilkan hujan di atas permukaan air laut.
Siklus Sedang
Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Penguapan air laut
Kondensasi
Angin menggerakkan uap air menuju daratan
Pembentukan awan
Turun hujan di daerah daratan
Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai
Siklus Panjang
Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Penguapan
Sublimasi
Terbentuk awan yang mengandung kristal es
Angin menggerakan kristal es ke daratan
Turun hujan es ( hujan salju)
Pembentukan gletser
Gletser yang mencair membentuk aliran sungai
Air sungai mengalir menuju daratan.
3 persamaan dasar mekflu
bernaulli : P1/gm +v1^2/2g+ Z1 = P2/gm + V2^2/2g+Z2
kontinuitas : Q1 = A1.V1, Q1=Q2
Darcy weisbach, untuk menghitung kerugian tinggi tekan aliran pipa yang merupakan faktor
gesekan. hf = f.L/D.V^2/2G
perbedaan aliran melalui pipa dan saluran terbuka : aliran pada pipa ( profil kecepatan
berbentuk parabolik karena adanya tegangan geser dinding pipa yang mengakibatkan kecepatan
fluida dekat dinding pipa berkurang). aliran terbuka (profil kecepatan berbentuk setengan
parabolik karena tidak ada tegangan geser pada dinding pipa sehingga kecepatan fluida yang
tidak memiliki dinding pipa lebih cepat).
bilangan reynold = bilangan yang menunjukkan kecendrungan pola suatu aliran apakah laminar
atau turbulen. rumus dasar bilangan reynold = R = u.l.p/miu, u = kec. karateristik, l =
panajng karateristik, p = rho kerapatan massa, miu = viskositas.
aliran laminer, RE<2000
aliran transisi, 2000 aliran turbulen, RE>4000
hukum stokes, yang membahas mengenai tegangan-tegangan geser partikel fluida yang disebut
viskositas. persamaan dasar = tao = miu. du/dy
rumus chezy, C = (Cm/n).R^(1/6) , V = C.(RS)^.5 , R = jari jari hidroaulik.
rumus manning, konstanta yang mendefinisikan kekasaran saluran.
V = (Cm/n).R^(2/3).S^.5
rumus Blasisus, f = 0,316 / R^.25
aliran turbulen, aliran yang partikel partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan yang
sangat tidak teratur.. aliran laminer, aliran yang partiket fluida bergerak sepanjang
lintasan lintasan yang halus serta lancar dalam lapisan lapisan, dimana lapisan satu dengan
lapisan yang lainnya meluncur secara mulus pada lapisan yang bersebelahan.. aliran stedi
steadi steady, terjadi bila kondisi kecepatan dan debit di titik mana pun di dalam fluida
tidak berubah dengan waktu dv/dt=0.. aliran tak stedi, terjadi bila kondisi kecepatan dan
debit di titik mana pun dalam fluida berubah terhadap waktu.. aliran seragam, bila
kedalaman air dalam saluran konstan, jika berubah ubah kedalaman air tersebut disebut
aliran tidak seragam.. aliran satu dimensi, aliran yang mengabaikan variasi atau perubahan
kecepatan, tekanan, dan sebagainya dalam arah tegak lurus terhadap arah aliran utama.
saluran prismatik, saluran yang penampang melintangnya dibuat tudak berubah ubah.. jari
jari hidrolik, rasio luas basah dengan keliling basah, R = A/P.. kedalaman hidrolik, rasio
luas basah dengan lebar puncak, R = A/T.. aliran kritis, bilangan froude rasio gaya inersia
dengan gaya tarik bumi, F=1, tinggi kecepatan sama dengan setengah dari kedalaman
hidraulik.
mencari penampang hidraulik terbaik, penampang memiliki keliling basah paling minimum untuk
mengalirkan debit tertentu. nyatakan fungsi P dari variabel, masuk ke rumus manning dengan
R = P/A, debit, kemiringan, dan koefisien kekasaran dinyatakan dalam konstanta K, rumus
akhir merupakan fungsi dari luar, keliling dan jari2 hidraulik, masukkan rumus akhir ke
fungsi variabel P, cari dP/dy = 0, didapat hubungan y dan b.
mengisi data hujan yang hilang : rata rata aljabar, cara rata rata aljabar maksudnya adalah
memperkirakan data curah hujan yang tidak lengkap dengan menghitung rata rata curah hujan
dari stasiun stasun yang terdekat dengan stasiun yang ditinjau pada waktu yang sama.
stasiun D mengambil rata2 dari stasiun A B C. cara tersebut berlaku apabila perbedaan
antara data hujan pada stasiun terdekatuntuk jangka waktu tahunan rata rata < 10%..
perbandingan ratio normal, bila ternyata perbedaan data hujan untuk jangka waktu tahunan
rata rata antara stasiun hujan yang terdekat > 10%, maka cara ini lebih dianjurkan. Hd =
1/3(Nd.Ha/Na +...), N tuh hujna tahunan rata rata.. kebalikan kuadrat jarak, metode ini
digunakan oleh US National Weather service untuk peramalan debit sungai. dengan
memperkirakan hujan pada suatu stasiun sebagai rata rata berbobot dari 4 stasiun yang
terdekat, dimana masing masing terdapat dalam kuadran yang dibatasi oleh garis
uatara-selatan dan timur barat melalui stasiun yang bersangkutan. H1/R1kuadrat+.. /
(1/R1^2+1/R2^2..)
langkah langkah analisis data hujan, mulai, pembacaan data daerah jstasiun jtahunan,
stasiun, lintang, bujur, data hujan, proses perhitungan jumlah data kosong, penulisan hasil
persentasi data kosong tiap stasiun, proses perhitungan jarak antar stasiun, penulisan
hasil jarak antar stasiun, untuk tiap stasiun dan tiap bulan, proses sortir, jarak terdekat
terhadap 3 stasiun yang mempunyai data, proses pengisian data kosong, penulisan hasil data
hujan yang dilengkapi, pembacaan data bobot wilayah polygon thiessen, proses perhitungan
hujan wilayah, penulisan hasil hujan wilayah, hutung hujan wilayah lagi, analisis
homogenitas, selesai.
uji homogenitas curah hujan, untuk mengetahi apakah data dari stasiun curah hujan mempunyai
sifat yang serupa satu sama lain atau tidak. lengkung intensitas hujan, intensitas hujan
rencana adalah besarnya curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu dimana air tersebut
berkonsentrasi. lengkung intensitas hujan merupakan hubungan antara lamanya lengaliran
(menit), dan intensitas hujan (mm/jam).. lengkung intensitas hujan sintetik, formula dr
mononobe, untuk data curah hujan harian maksimum. lengkung intensitas hujan realistik,
formula talbot dan sherman, untuk data curah hujan menitan.
hidrograf, adalah grafik yang menyatakan hubungan antara elevasi muka air atau debit dengan
waktu. Qp = C.A.R0/3,6/(0,3Tp+T0,3), qp = debit puncak banjir (m3/s), R0 = hujan satuan mm,
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir. T0,3 = waktu yang diperlukan
oleh oenurunan debut daru debut puncak sampai menjadi 30% dari debut puncak (jam).
efisiensi irigasi diperhitungkan dalam kebutuhan air karena pada kenyataannya terjadi
kehilangan air akibat terjadinya rembesan dan evaporasi yang terjadi di saliran irigasi.
rumus efisiensi n = Qsawah / Qintake. debut andalam intake = c.q.A=c.NDR/q.A.. kebutuhan
air padi, NFR = ET + P + WLR - R0, wlr = water layer displacement = kebutuhan lapisan air
agar tinggi lapisan air tetap selama pertanaman. RO = curah hujan efektif (70% R80), adalah
sejumlah curah hujan yang dapat dimanfaatkan di daerah irigasi yang bersangkutan. P =
perkolasi.
Air irigasi dapat diberikan dengan 3 cara : irigasi permukaan, mengalirkan air ke lahan
pertainan dari bangunan sadap.. irigasi dibawah permukaan dengan menggunakan aliran
permukaan.. irigasi curah, memberikan air untuk tanaman non padi dengan cara curahan.
bangunan bangunan air, bangunan utama, bangunan pengelak, membelokan air sungai ke jaringan
irigasi dengan cara menaikkan muka air di sungai, bangunan pengambilan, membelokkan air
irigasi dari sungai, bangunan pembilas, mencegah masukknya bahan sediment kasar ke dalam
jaringan irigasi, kantong lumpur, mengendapkan fraksi fraksi sedimen yang lebih besar dari
pasir halus.
siklus hidrologi, evaporasi, proses penguapan air langsung dari permukaan air ke udara..
presipitasi, preubahan uap air menjadi hujan atau salju.. transpirasi, proses pengupan air
dari permukaan daun (tumbuh2an).. aliran permukaan, aliran di permukaan tanah.. aliran
dibawah permukaan, aliran dibawah permukaan yang akhirnya muncul ke permukaan dan bergabung
dengan aliran permukaan.. aliran air tanah, aliran yang jauh dibawah permukaan tanah dan
laa sekali muncul ke permukaan tanah.
perbandingan bendungan bendung
1. fungsi, untuk menampung air yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan, untuk
meninggikan muka air
2. daerah irigasi, setelah melewati bendungan, sebelum melewati bendungan
3. ukuran, tinggi relatif besar, trealtif tidak tinggi
aliran air, melalui saluran intake, melalui bagian atas pelimpah
dan kekasaran. Kecepatan aliran sangat bervariasi, variabilitas disebabkan karena
turbulensi, friksi pada dasar sungai dan belokan-belokan sungai
Parameter yang menunjukkan friksi diantara badan air dan badan sungai disebut friction
velocity (V*) . V*
Kecepatan rata-rata sepanjang sungai : V = Q
Siklus Hidrologi
Jumlah air di permukaan bumi relatif tetap, hal ini dikarenakan air senantiasa bergerak
dalam suatu lingkungan peredaran yang dinamakan siklus (daur).
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air yang berurutan secara
terus menerus.
Siklus hidrologi terdiri dari :
1. Siklus Pendek (Kecil)
2. Siklus Sedang
3. Siklus Panjang (Besar)
Siklus Pendek
Siklus pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Penguapan air laut karena pemanasan matahari di permukaan laut
Air laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas
Terjadi kondensasi
Pembentukan awan
Turun hujan
Hujan jatuh di permukaan air laut.
Siklus pendek menghasilkan hujan di atas permukaan air laut.
Siklus Sedang
Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Penguapan air laut
Kondensasi
Angin menggerakkan uap air menuju daratan
Pembentukan awan
Turun hujan di daerah daratan
Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai
Siklus Panjang
Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Penguapan
Sublimasi
Terbentuk awan yang mengandung kristal es
Angin menggerakan kristal es ke daratan
Turun hujan es ( hujan salju)
Pembentukan gletser
Gletser yang mencair membentuk aliran sungai
Air sungai mengalir menuju daratan.
3 persamaan dasar mekflu
bernaulli : P1/gm +v1^2/2g+ Z1 = P2/gm + V2^2/2g+Z2
kontinuitas : Q1 = A1.V1, Q1=Q2
Darcy weisbach, untuk menghitung kerugian tinggi tekan aliran pipa yang merupakan faktor
gesekan. hf = f.L/D.V^2/2G
perbedaan aliran melalui pipa dan saluran terbuka : aliran pada pipa ( profil kecepatan
berbentuk parabolik karena adanya tegangan geser dinding pipa yang mengakibatkan kecepatan
fluida dekat dinding pipa berkurang). aliran terbuka (profil kecepatan berbentuk setengan
parabolik karena tidak ada tegangan geser pada dinding pipa sehingga kecepatan fluida yang
tidak memiliki dinding pipa lebih cepat).
bilangan reynold = bilangan yang menunjukkan kecendrungan pola suatu aliran apakah laminar
atau turbulen. rumus dasar bilangan reynold = R = u.l.p/miu, u = kec. karateristik, l =
panajng karateristik, p = rho kerapatan massa, miu = viskositas.
aliran laminer, RE<2000
aliran transisi, 2000
hukum stokes, yang membahas mengenai tegangan-tegangan geser partikel fluida yang disebut
viskositas. persamaan dasar = tao = miu. du/dy
rumus chezy, C = (Cm/n).R^(1/6) , V = C.(RS)^.5 , R = jari jari hidroaulik.
rumus manning, konstanta yang mendefinisikan kekasaran saluran.
V = (Cm/n).R^(2/3).S^.5
rumus Blasisus, f = 0,316 / R^.25
aliran turbulen, aliran yang partikel partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan yang
sangat tidak teratur.. aliran laminer, aliran yang partiket fluida bergerak sepanjang
lintasan lintasan yang halus serta lancar dalam lapisan lapisan, dimana lapisan satu dengan
lapisan yang lainnya meluncur secara mulus pada lapisan yang bersebelahan.. aliran stedi
steadi steady, terjadi bila kondisi kecepatan dan debit di titik mana pun di dalam fluida
tidak berubah dengan waktu dv/dt=0.. aliran tak stedi, terjadi bila kondisi kecepatan dan
debit di titik mana pun dalam fluida berubah terhadap waktu.. aliran seragam, bila
kedalaman air dalam saluran konstan, jika berubah ubah kedalaman air tersebut disebut
aliran tidak seragam.. aliran satu dimensi, aliran yang mengabaikan variasi atau perubahan
kecepatan, tekanan, dan sebagainya dalam arah tegak lurus terhadap arah aliran utama.
saluran prismatik, saluran yang penampang melintangnya dibuat tudak berubah ubah.. jari
jari hidrolik, rasio luas basah dengan keliling basah, R = A/P.. kedalaman hidrolik, rasio
luas basah dengan lebar puncak, R = A/T.. aliran kritis, bilangan froude rasio gaya inersia
dengan gaya tarik bumi, F=1, tinggi kecepatan sama dengan setengah dari kedalaman
hidraulik.
mencari penampang hidraulik terbaik, penampang memiliki keliling basah paling minimum untuk
mengalirkan debit tertentu. nyatakan fungsi P dari variabel, masuk ke rumus manning dengan
R = P/A, debit, kemiringan, dan koefisien kekasaran dinyatakan dalam konstanta K, rumus
akhir merupakan fungsi dari luar, keliling dan jari2 hidraulik, masukkan rumus akhir ke
fungsi variabel P, cari dP/dy = 0, didapat hubungan y dan b.
mengisi data hujan yang hilang : rata rata aljabar, cara rata rata aljabar maksudnya adalah
memperkirakan data curah hujan yang tidak lengkap dengan menghitung rata rata curah hujan
dari stasiun stasun yang terdekat dengan stasiun yang ditinjau pada waktu yang sama.
stasiun D mengambil rata2 dari stasiun A B C. cara tersebut berlaku apabila perbedaan
antara data hujan pada stasiun terdekatuntuk jangka waktu tahunan rata rata < 10%..
perbandingan ratio normal, bila ternyata perbedaan data hujan untuk jangka waktu tahunan
rata rata antara stasiun hujan yang terdekat > 10%, maka cara ini lebih dianjurkan. Hd =
1/3(Nd.Ha/Na +...), N tuh hujna tahunan rata rata.. kebalikan kuadrat jarak, metode ini
digunakan oleh US National Weather service untuk peramalan debit sungai. dengan
memperkirakan hujan pada suatu stasiun sebagai rata rata berbobot dari 4 stasiun yang
terdekat, dimana masing masing terdapat dalam kuadran yang dibatasi oleh garis
uatara-selatan dan timur barat melalui stasiun yang bersangkutan. H1/R1kuadrat+.. /
(1/R1^2+1/R2^2..)
langkah langkah analisis data hujan, mulai, pembacaan data daerah jstasiun jtahunan,
stasiun, lintang, bujur, data hujan, proses perhitungan jumlah data kosong, penulisan hasil
persentasi data kosong tiap stasiun, proses perhitungan jarak antar stasiun, penulisan
hasil jarak antar stasiun, untuk tiap stasiun dan tiap bulan, proses sortir, jarak terdekat
terhadap 3 stasiun yang mempunyai data, proses pengisian data kosong, penulisan hasil data
hujan yang dilengkapi, pembacaan data bobot wilayah polygon thiessen, proses perhitungan
hujan wilayah, penulisan hasil hujan wilayah, hutung hujan wilayah lagi, analisis
homogenitas, selesai.
uji homogenitas curah hujan, untuk mengetahi apakah data dari stasiun curah hujan mempunyai
sifat yang serupa satu sama lain atau tidak. lengkung intensitas hujan, intensitas hujan
rencana adalah besarnya curah hujan yang terjadi pada suatu kurun waktu dimana air tersebut
berkonsentrasi. lengkung intensitas hujan merupakan hubungan antara lamanya lengaliran
(menit), dan intensitas hujan (mm/jam).. lengkung intensitas hujan sintetik, formula dr
mononobe, untuk data curah hujan harian maksimum. lengkung intensitas hujan realistik,
formula talbot dan sherman, untuk data curah hujan menitan.
hidrograf, adalah grafik yang menyatakan hubungan antara elevasi muka air atau debit dengan
waktu. Qp = C.A.R0/3,6/(0,3Tp+T0,3), qp = debit puncak banjir (m3/s), R0 = hujan satuan mm,
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir. T0,3 = waktu yang diperlukan
oleh oenurunan debut daru debut puncak sampai menjadi 30% dari debut puncak (jam).
efisiensi irigasi diperhitungkan dalam kebutuhan air karena pada kenyataannya terjadi
kehilangan air akibat terjadinya rembesan dan evaporasi yang terjadi di saliran irigasi.
rumus efisiensi n = Qsawah / Qintake. debut andalam intake = c.q.A=c.NDR/q.A.. kebutuhan
air padi, NFR = ET + P + WLR - R0, wlr = water layer displacement = kebutuhan lapisan air
agar tinggi lapisan air tetap selama pertanaman. RO = curah hujan efektif (70% R80), adalah
sejumlah curah hujan yang dapat dimanfaatkan di daerah irigasi yang bersangkutan. P =
perkolasi.
Air irigasi dapat diberikan dengan 3 cara : irigasi permukaan, mengalirkan air ke lahan
pertainan dari bangunan sadap.. irigasi dibawah permukaan dengan menggunakan aliran
permukaan.. irigasi curah, memberikan air untuk tanaman non padi dengan cara curahan.
bangunan bangunan air, bangunan utama, bangunan pengelak, membelokan air sungai ke jaringan
irigasi dengan cara menaikkan muka air di sungai, bangunan pengambilan, membelokkan air
irigasi dari sungai, bangunan pembilas, mencegah masukknya bahan sediment kasar ke dalam
jaringan irigasi, kantong lumpur, mengendapkan fraksi fraksi sedimen yang lebih besar dari
pasir halus.
siklus hidrologi, evaporasi, proses penguapan air langsung dari permukaan air ke udara..
presipitasi, preubahan uap air menjadi hujan atau salju.. transpirasi, proses pengupan air
dari permukaan daun (tumbuh2an).. aliran permukaan, aliran di permukaan tanah.. aliran
dibawah permukaan, aliran dibawah permukaan yang akhirnya muncul ke permukaan dan bergabung
dengan aliran permukaan.. aliran air tanah, aliran yang jauh dibawah permukaan tanah dan
laa sekali muncul ke permukaan tanah.
perbandingan bendungan bendung
1. fungsi, untuk menampung air yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan, untuk
meninggikan muka air
2. daerah irigasi, setelah melewati bendungan, sebelum melewati bendungan
3. ukuran, tinggi relatif besar, trealtif tidak tinggi
aliran air, melalui saluran intake, melalui bagian atas pelimpah
struktur
Flat slab : sistem pelat lantai beton, tanpa balok, menggunakan drop panel, bagus utk arsitek & ME karena lebih banyak space di daerah ceiling, hemat bekisting. Kekurangannya, kurang efektif memikul beban gempa, tebal pelat sedikit lebih tebal dari pelat konvensional.
Flat plate: idem, tapi tidak pakai drop panel, melainkan kapital
Ada 3 persyaratan suatu struktur: strengh, stability, serviceability. Strength adalah kekuatan. Stability meliputi DOF, tahanan thd guling, puntir, sliding, dll. Serviceability meliputi lendutan, vibrasi, simpangan antar lantai, dll.
regangan baja sama beton sama jadi baja bisa kerja nerima tarik.
1.menghitung gaya tarik total, T = As.fy
2.menyamakan gaya tekan total C = 0,85fc.ab dengan As.fy sehingga bisa dihitung nilai a. dalam persamaan ini ab adalah luas daerah yang diasumsikan menerima tekan sebesar 0,85fc. gaya tekan c dan gaya tarik T harus sama besar untuk mempertahankan keseimbangan gaya pada penampang
3.menghitung jarak antara titik berat T dan C untuk penampang persegi, jarak ini sama dengan d-a/2
4. menghitung Mn yang besarnya sama dengan T atau C dikalikan jarak antara pusat-pusat titik beratnya.
Flat plate: idem, tapi tidak pakai drop panel, melainkan kapital
Ada 3 persyaratan suatu struktur: strengh, stability, serviceability. Strength adalah kekuatan. Stability meliputi DOF, tahanan thd guling, puntir, sliding, dll. Serviceability meliputi lendutan, vibrasi, simpangan antar lantai, dll.
regangan baja sama beton sama jadi baja bisa kerja nerima tarik.
1.menghitung gaya tarik total, T = As.fy
2.menyamakan gaya tekan total C = 0,85fc.ab dengan As.fy sehingga bisa dihitung nilai a. dalam persamaan ini ab adalah luas daerah yang diasumsikan menerima tekan sebesar 0,85fc. gaya tekan c dan gaya tarik T harus sama besar untuk mempertahankan keseimbangan gaya pada penampang
3.menghitung jarak antara titik berat T dan C untuk penampang persegi, jarak ini sama dengan d-a/2
4. menghitung Mn yang besarnya sama dengan T atau C dikalikan jarak antara pusat-pusat titik beratnya.
transport
Uraian
Lapisan aspal beton (Laston) merupakan suatu lapis permukaan konstruksi jalan terdiri dari
campuran
aspal keras dan agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur, dihampar dan dipadatkan
dalam
keadaan panas pada suhu tertentu.
Sifat-sifat ,
Sebagai lapis permukaan perkerasan jalan,LASTON mempunyai
sifat-sifat :
-mempunyai nilai structural
-kedap air
-mempunyai stabilitas tinggi
-peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan.
Komposisi Umum Campuran
Campuran LASTON terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal. Agregat yang
terdiri dari
beberapa fraksi harus dicampur dengan perbandingan yang sesuai sehingga didapatkan gradasi
campuran yang dipersyaratkan dalam spesifikasi. Terhadap agregat ini ditambahkan aspal
dalam
jumlah tertentu sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi ini.
Penentuan Jumlah Aspal
Jumlah aspal dalam presentase berat, yang harus ditambahkan pada agregat biasanya berkisar
antara
4 sampai 7 persen berat agregat kering. Presentase pasti untuk pelaksanaan harus ditetapkan
oleh
Direksi atas dasar percobaan laboratorium dan analisa saringan agregat yang akan digunakan.
Perkerasan lentur dan sebutkan tiap bagian serta fungsinya
surface
subbase
base
subgrade
VJP diketahui, k diketahui, LHR = k . VJP
faktor yang mempengaruhi kualitas aspal = titik leleh dan titik bakar, titik lembek.
Tahapan yang paling krusial dalam menghasilkan kualitas aspal dan jalan yang baik adalah si
pelaksana (kontraktor) dalam membuat jobmix design dan jobmix formula haruslah sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bina Marga, artinya dalam skala lab (sebelum
hotmix dibuat dalam skala besar) campuran aspal, abu (filler), batu (aggregate) haruslah
ideal serta campuran aspal tidak boleh terlalu sedikit atau berlebih, dimana hal itu akan
sangat berpengaruh terhadap kualitas hotmix yang akan digelar (sedikit campuran akan
berakibat aspal akan mengelupas/rutting, bila kebanyakan akan bergelombang/bleeding).
Faktor lainnya yang turut mempengaruhi kualitas aspal/jalan adalah pada tingkat pelaksana,
ada satu kebiasaan yang kurang baik ketika aspal digelar dengan finisher lantas dipadatkan
dengan TR, sisa hotmix yang tidak terpadatkan biasanya oleh para pekerja dikumpulkan
kembali dan dikembalikan ketengah hotmix yang sudah dipadatkan tadi untuk dipadatkan kedua
kalinya, dan ini akan mengakibatkan segregasi (kerapatan dari pamadatan aspal sudah tidak
standar lagi dan menimbulkan celah walau kecil hal ini akan membuat air (bila hujan) masuk
kedalam pori-pori aspal dan akan terus menyusup kedalam seiring terjadinya beban lintasan
yang terus menerus oleh kendaraan, air ini akan melepaskan ikatan aspal dengan aggregate,
yang lambat laun akan membuat lubang dari kecil hingga menjadi besar.
Jalan arteri sekunder adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan
jarak jauh kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi seefisien,dengan
peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat dalam kota. Didaerah perkotaan juga
disebut sebagai jalan protokol.Jalan arteri sekunder menghubungkan :
kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu.
antar kawasan sekunder kesatu.
kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.
jalan arteri/kolektor primer dengan kawasan sekunder kesatu.
Jalan arteri sekunder dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 30 (tiga puluh)
km per jam.
Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 (delapan) meter.
Lalu lintas cepat pada jalan arteri sekunder tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
Akses langsung dibatasi tidak boleh lebih pendek dari 250 meter.
Kendaraan angkutan barang ringan dan bus untuk pelayanan kota dapat diizinkan melalui jalan
ini.
Persimpangan pads jalan arteri sekunder diatur dengan pengaturan tertentu yang sesuai
dengan volume lalu lintasnya.
Jalan arteri sekunder mempunyai kapasitas same atau lebih besar dari volume lalu lintas
rata-rata.
Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya tidak dizinkan
pada jam sibuk.
Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka, lampu pengatur lalu
lintas, lampu jalan dan lain-lain.
Besarnya lala lintas harian rata-rata pada umumnya paling besar dari sistem sekunder yang
lain.
Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat
lainnya.
Jarak selang dengan kelas jalan yang sejenis lebih besar dari jarak selang dengan kelas
jalan yang lebih rendah.
Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional atau
antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Sistem jaringan jalan primer
disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa
distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat
kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan; dan
menghubungkan antarpusat kegiatan nasional, sebagai contoh Jalur Pantura yang menghubungkan
antara Sumatera dengan Jawa diMerak, Jakarta, Semarang, Surabaya sampai dengan Banyuwangi
merupakan arteri primer.
Karakteristik jalan arteri primer adalah sebagai berikut :
Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60 (enam puluh)
kilometer per jam (km/h);
Lebar Daerah Manfaat Jalan minimal 11 (sebelas) meter;
Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien; jarak antar jalan masuk/akses langsung minimal
500 meter, jarak antar akses lahan langsung berupa kapling luas lahan harus di atas 1000
m2, dengan pemanfaatan untuk perumahan;
Persimpangan pada jalan arteri primer diatur dengan pengaturan tertentu yang sesuai dengan
volume lalu lintas dan karakteristiknya;
Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas, marka jalan, lampu
lalu lintas, lampu penerangan jalan, dan lain-lain;
Jalur khusus seharusnya disediakan, yang dapat digunakan untuk sepeda dan kendaraan lambat
lainnya;
Jalan arteri primer mempunyai 4 lajur lalu lintas atau lebih dan seharusnya dilengkapi
dengan median (sesuai dengan ketentuan geometrik);
Apabila persyaratan jarak akses jalan dan atau akses lahan tidak dapat dipenuhi, maka pada
jalan arteri primer harus disediakan jalur lambat (frontage road) dan juga jalur khusus
untuk kendaraan tidak bermotor (sepeda, becak, dll).
Jalan tol (di Indonesia disebut juga sebagai jalan bebas hambatan) adalah suatu
jalanalternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak
dari satu tempat ke tempat lain.Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan
bebas hambatan, meskipun hal ini sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua
jalan bebas hambatan memerlukan bayaran. Jalan bebas hambatan seperti ini dinamakan freeway
atau expressway(free berarti "gratis", dibedakan dari jalan-jalan bebas hambatan yang
memerlukan bayaran yang dinamakan tollway atau tollroad (kata toll berarti "biaya")).
Satuan mobil penumpang disingkat SMP adalah satuan kendaraan di dalam arus lalu lintas yang
disetarakan dengan kendaraan ringan/mobil penumpang, dimana besaran SMP dipengaruhi oleh
tipe/jenis kendaraan, dimensi kendaraan, dan kemampuan olah gerak. SMP digunakan dalam
melakukan rekayasa lalu lintas terutama dalam desain persimpangan, perhitungan waktu alat
pengatur isyarat lalu lintas(APILL), ataupun dalam menentukan nisbah volume per kapasitas
jalan (V/C) suatu ruas jalan. Di Amerika dan Eropa, satuan mobil penumpang dikenal dengan
istilah passenger car unit atau PCU atau passenger car equivalent (PCE).
Lalu lintas harian rata-rata disingkat LHR adalah volume lalu lintas yang dua arah yang
melalui suatu titik rata-rata dalam satu hari, biasanya dihitung sepanjang tahun. LHR
adalah istilah yang baku digunakan dalam menghitung beban lalu lintas pada suatu ruas jalan
dan merupakan dasar dalam proses perencanaan transportasi ataupun dalam pengukuran polusi
yang diakibatkan oleh arus lalu lintas pada suatu ruas jalan.
Secara Makroskopik arus lalu lintas digambarkan/ dicirikan oleh 3 parameter utama :
1.
Volume atau tingkat arus(volume or rate of Flow) 2. Kecepatan (Speed) 3. Kerapatan
(Density)
Selain itu digunakan pula parameter headway (h), spacing (s), danoccupancy ( R).
Terkait padaheadway danspacing ada parameter clearance (c) dangap (g).
VOLUME HARIAN • Definisi : Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melintas suatu
titik pengamatan diatas jalan atau lajur atau arah dari jalan, selama satu interval waktu
tertentu. • Satuan volume lalu lintas adalah kendaraan per satuan waktu, satua watu yang
sering digunakan sebagai dasar perencanaan adalah hari (lintas harian). • Average annual
daily traffic (AADT) adalah volume lalu lintas rata-rata 24-jam pada suatu lokasi selama
setahun penuh 365 hari – yaitu, total jumlah kendaraan yang melintasi suatu lokasi dalam
setahun dibagi 365. • Average annual weekday traffic (AAWT) adalah volume lalu lintas
rata-rata 24-jam yang berlangsung selama hari kerja (weekdays) selama setahun. Volume ini
mempertimbangkan
bahwa volume selama hari libur (weekend) kecil, sehingga tidak diperhitungkan untuk
menggambarkan rata-rata harian.AAWT dihitung dengan cara membagi total lalu lintas harian
selama setahun dengan 260.
• Average Daily Traffic (ADT) adalah volume lalu lintas rata-rata 24-jam pada lokasi
tertentu untuk suatu perioda waktu tertentu yang kurang dari setahun. JikaAADT adalah untuk
setahun penuh, ADTmungkin diamati dan diukur untuk 6 bulan, satu musim iklim, satu bulan,
satu minggu, atau sesingkat seperti dua hari. AngkaADT hanya valid untuk periode selama
sesuai dengan ketika angka itu diamati. • Average weekday traffic (AWT) adalah volume lalu
lintas rata-rata 24-jam yang berlangsung selama hari kerja untuk suatu periode waktu yang
kurang dari setahun, misalnya sebulan, atau semusim iklim. Hubungan antaraAAWT danAWT
analog dengan hubungan antaraAADT dan ADT. Satuan untuk volume harian adalah kendaraan/hari
(vpd = vehicles per day). Volume harian tidak
memisahkan untuk lajur ataupun arah, tetapi untuk keseluruhan fasilitas (ruas jalan) pada
suatu
lokasi tertentu.
VOLUME JAM-an (hourly volumes) •Volume harian dapat digunakan untuk perencanaan (planning)
tetapi tidak cukup untuk digunakan untuk tujuan disain (design) dan analisis operasional.
•Volume lalu lintas harus dipertimbangkan bervariasi sepanjang 24 jam, dan sering secara
periodik terjadi volume maksimum pada jam sibuk pagi hari dan petang hari (adanyacommuter =
pergerakan para pekerja kota yang tinggal di pinggir dan luar kota). •Suatu jam tertentu
dalam suatu hari yang memiliki volume jam-an tertinggi disebut sebgai “jam-puncak”. Volume
lalu lintas pada jam ini menjadi perhatian besartraffic engineer dalam disain atau analisis
operasional. •Volume jam puncak adalah volume ber-arah, yaitu volume lalu lintas pada
masing- masing arah, atau volume lalu lintas dimana arah dipisahkan.
•Jalan harus didisain dapat menampung volume lalu lintas pada jam puncak
•Volume lalu lintas jam puncak digunakan dalam analisis operasional: pe
ESTIMASI VOLUME JAM-an DARI VOLUME HARIAN •Dalam disain, volume jam puncak kadang-kadang
diperkirakan dari proyeksi volume harian, menggunakan hubungan berikut : DDHV= AADTx Kx D
Dimana : DDHV= directional design hour volume(volume berarah jam disain) [vph vehicles per
hour, kendaraan per jam] AADT= average annual daily traffic [vpd], lalu lintas harian
rata-rata (LHR) [kendaraan per jam] K= proporsi lalu lintas harian yang terjadi/berlangsung
pada jam-puncak, diekspresikan sebagai bilangan desimal. D= proporsi dari lalu lintas
jam-puncak yang berjalan diatas arah puncak (peak direction), diekspresikan sebagai
bilangan desimal
faktorK danD biasanya dihitung berdasarkan karakteristik lokal atau regional.
Faktor K berkurang dengan bertambahnya pembangunan jalan
Faktor D lebih variabel, tergantung pada pembangunan dan hubungan spesifik antara
fasilitas (jalan) yang ditinjau dengan zona pembangkit perjalanan tertentu (pemukiman, pasa
CONTOH ESTIMASI VOLUME JAM-PUNCAK •Misalkan suatu ruas jalan luar kota denganAADT yang
diproyeksikan dalam 20 tahun
kedepan akan mencapai 32.000 kendaraan/hari. Untuk jalan luar kota di wilayah/
lokasi ini, telah diketahui bahwa lalu lintas jam-puncak saat ini adalah mendekati 20%
dari AADT, dan bahwa arah puncak (peak direction) secara umum menampung 70%
dari lalu lintas jam-puncak.
Aproksimasi lintas harian rata-rata (LHR) dapat diestimasi sebagai: LHR =AADT xK xD =
32.000 x 0.20 x 0.70 = 4480 kendaraan/jam
PEAK-HOUR FACTOR (PHF) •Untuk perioda 15 menit-an, nilai PHF maksimum adalah 1.00, yang
terjadi ketika
volume di setiap 15 menitan semuanya sama, dan nilai minimum adalah 0.25, terjadi
ketika volume jam-an terjadi di salah satu interval 15 menitan, di tiga interval lainnya
kosong atau nol.
•Rentang normal dari nilai PHF adalah antara 0.70 dan 0.98, dimana nilai yang lebih rendah
menunjukan derajat yang lebih besar dari variasi arus selama jam puncak. •PHF secara umum
mendeskripsikan karakteristik bangkitan-perjalanan dan dapat diterapkan untuk suatu area
atau bagian dari jalan atau sistem jalan. •Ketika nilai PHF diketahui, dapat digunakan
untuk mengkonversi volume jam-puncak menjadi suatu perkiraan tingkat puncak arus didalam
suatu jam : HV F=--------- PHF
dimana:
F
= tingkat puncak dari arus dalam satu jam (kendaraan/jam) peak rate of flow within hour HV=
volume puncak jam-an (kendaraan/jam) peak hourly volume PHF = peak-hour facto
KECEPATAN dan WAKTU TEMPUH PERJALANAN •Definisi kecepatan dan waktu tempuh yang diperlukan
adalah yang sesuai dengan karakteristik gerakan kendaraan secara nyata di atas jalan,
dimana kondisinya di suatu lajur jalan tidak selalu hanya terdapat satu kendaraan, atau
dengan kata lain tidak sederhana seperti meninjau gerak satu benda di suatu lintasan bebas
(dalam fisika dikenal satu definisi kecepatan dalam persamaan gerak atauequation of
motion). •Untuk dapat menjelaskan situasi dan fenomena gerakan kendaraan-kendaraan di atas
jalan (arus lalu lintas) di bentuk lebih dari satu definisi dan formula kecepatan, yang
dasarnya sama seperti pengertian kecepatan dalam persamaan gerak (fisika) yaitu jarak yang
ditempuh dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak itu. •Untuk menjelaskan
karakteristik arus lalu lintas diturunkan beberapa definisi kecepatan yaitu: –kecepatan
sesaat (Spot speed )
–kecepatan rata-rata waktu (Time mean speed )
–kecepatan rata-rata ruang (Space mean speed )
–kecepatan total perjalanan (Overall speed)
–Kecepatan berjalan perjalanan (Running speed)
–Kecepatan arus bebas (Free flow speed)
KECEPATAN RATA-RATA RUANG (SPACE MEAN SPEED) •Kecepatan adalah laju pergerakan, yaitu jarak
per satuan waktu •Kecapatan rata-rata ruang (space mean speed) memperhitungkan rata-rata
berdasarkan lama waktu yang dipergunakan setiap kendaraan pada panjang ruas
jalan tertentu atau di dalam “ruang”.
contoh : kendaraan 1 menempuh jarak 120m dalam 8 detik, kendaraan 2 dalam 4 detik,
kendaraan 3 menempuh jarak yang sama dalam 4,8 detik, berapa kecepatan rata-rata ruang
kedua kendaraan ?
jawab:
waktu tempuh rata-rata =( 8 + 4 + 4,8 )/3 = 5,6 detik
kecepatan rata-rata ruang = 120/ 5,6 = 21,43 m/deti
?
KECEPATAN RATA-RATA WAKTU •Kecepatan yang diukur ketika kendaraan melintas di suatu titik
atau sepotong
segmen (pendek) dari jalan, disebut kecepatan sesaat, atauspot speed, disebut pula
kecepatan spot. Misalkan dari contoh ilustrasi diatas, tercatat tiga kendaraan
melintas, kendaraan 1 melintas dengan kecepatan 15 m/detik, kendaraan 2 melintas
dengan kecepatan 30 m/detik, dan kendaraan 3 melintas dengan kecepatan 25
m/detik. Ketiga nilai kecepatan yang tercatat adalah kecepatan sesaat atauspot
speedmasing-masing kendaraan. •Kecepatan rata-rata waktu (time mean speed) adalah rata-rata
aritmetik dari kecepatan spot (spot speed), ditulis dengan rumus Vi = sigma V (dari i sampe
n) / n
OVERALL SPEED dan RUNNING SPEED •Overall speed danrunning speed adalah ukuran dalam konteks
peninjauan
lintasan perjalanan yang cukup panjang antar suatu titik asal menuju titik
tujuan. Ukuran-ukuran ini digunakan dalam studi tentang waktu tempuh
perjalanan, untuk mengevaluasi perbandingan tingkat pelayanan dua
lintasan rute yang berbeda
•Overall speed adalah jarak perjalanan dibagi waktu total yang dibutuhkan
mulai dari berangkat dari tempat asal sampai tiba di tempat tujuan,
termasuk waktu tunda, atau waktu berhenti karena ada gangguan,
termasuk waktu antri di persimpangan jalan
•Running speed adalah total jarak yang ditempuh dibagi total waktu
kendaraan selama bergerak, wkatu ketika kendaraan berhenti dulu atau
diam, tidak dihitung (tidak dijumlahkan).
KECEPATAN ARUS BEBAS •Kecepatan arus bebas (free flow speed), adalah ukuran yang
‘dibuat’untuk menjadi
bagian dari pengukuran ‘kapasitas’ jalan. Terdapat definisinya dalam manual
kapasitas jalan (Indonesia:MKJI, Amerika: Highway Capacity Manual, HCM , terakhir
MKJI ’97 dan HCM 2000)
•Kecepatan arus bebas, adalah suatu batas kecepatan pada kondisi dimana setiap
kendaraan dapat memilih kecepatannya dengantanpa hambatan adanya kendaraan
lain
•Free-flow speed (1) The theoretical speed of traffic, in kilometers per hour, when density
was zero, that is, when no vehicles are present; (2) the average speed of
vehicles over an urban street segment without signalized intersections, under
condition of low volume; (3) the average speed of passenger cars over a basic
freeway or multilane highway segment under conditions of low volume. (HCM, 2000)
•Jadi kecepatan arus bebas bukan hasil pengukuran, hanya teoritis, bukan karakteristik arus
lalu lintas, dibutuhkan untuk pengukuran kapasitas jala
VOLUME, TINGKAT ARUS, KEPADATAN, KECEPATAN •Volume dantingkat arus adalah dua ukuran
berbeda. Volume adalah jumlah sebenarnya dari kendaraan yang diamati atau diperkirakan
melalui suatu titik selama rentang waktu tertentu. Tingkat arus (rate of flow) adalah
jumlah kendaraan yang melalui suatu titik dalam waktu kurang dari 1 jam, tetapi
diekivalenkan ke tingkat rata-rata per jam. Telah dibahas dalam contoh diatas, volume
kendaraan lewat 900 kendaraan dalam 15 menit, tingkat arusnya adalah 3600 kendaraan/jam
•Kepadatan (density) atau konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang
tertampung suatu segmen jalan dengan panjang tertentu, di rata-ratakan terhadap
waktu, dinyatakan dengan kendaraan per mil (atau km). Jika akan dihitung nyata
secara langsung diperlukan foto udara, tetapi dapat pula secara lebih mudah
dihittung jika telah ada informasi kecepatan dan tingkat arus :
q=vxk dimana : q=tingkat arus [kendaraan/jam]
v= kecepatan tempuh rata-rata [km/jam] = kecepatan rata-rata ruang
k = kepadatan rata-rata [kendaraan/km]
CONTOH KEPADATAN, SPACING, HEADWAY •Contoh soal kepadatan: suatu ruas jalan pada suatu saat
mengalami tingkat arus
1800 kendaraan/jam dan kecepatan tempuh rata-rata 60 km/jam, maka
kepadatannya adalah:
k = 1800/60 [(kendaraan/jam) / (km/jam)] = 30 kendaraan/ km •Spacing (s) adalah jarak
antara dua kendaraan berurutan dalam aliran lalu lintas
yang diukur dari bemper depan kendaraan dengan bemper depan kendaraan
dibelakangnya.
Spacing antar kendaraan disuatu lajur dapat diamati melalui foto udara •Headway adalah
waktu antara dua kendaraan yang berurutan ketika melalui sebuah titik pada suatu jalan.
Headway antar kendaraan-kendaraan dapat dihitung dengan pengamatan menggunakanstowatch
•Spacing danheadway berhubungan dengan kecepatan, tingkat arus, dan kepadatan •Jarak antar
kendaraan di dalam aliran lalu lintas dinyatakan dengan kepadatan, yang
merupakan parameter penting dalam menjelaskan kebebasan bermanuver dari
kendaraan (freedom of maneuverability).
TINGKAT HUNIAN LAJUR(LANE OCCUPANCY) •Tingkat hunian lajur (lane occupancy) adalah salah
satu ukuran yang digunakan untuk pengawasan jalan tol, R = jumlah dari panajng kendaraan /
panjang bagian-jalan
CONTOH HITUNGANOCCUPANCY •Lima kendaraan, dengan panjang 18,18,20,21,dan 22 ft, berada di
jalan tol yang panjangnya 600 ft. Berapakah pengisian lajur dan kepadatan jalan tol
tersebut ? • Jawaban: R = (18+18+20+21+22)/600 = 0,165 panjang rata-rata kendaraan =
(18+18+20+21+22)/5 = 19,8 ft k= 0,165 x (5280/19,8) = 44 kendaraan /m
CLEARANCE, GAP, HEADWAY •Clearance dan gap berkaitan dengan parameter spacing (ft) dan
headway (detik)’
Keempat variabel ini terlihat pada gambar 5.2. Selisih antara spacing dan clearance
jelas adalah panjang rata-rata kendaraan (ft). Selisih antara headway dan gap adalah
ekivalen waktu dari panjang rata-rata sebuah kendaraan (L/v)
g = h-L/v dan c = g.v g= gap rata-rata (detik)
L= panjang kendaraan rata-rata (ft)
c= spacing rata-rata (ft)
h= headway rata-rata (ft)
v= kecepatan rata-rata (ft/detik)
CONTOH PERHITUNGAN UNTUK CLEARANCE, GAP, HEADWAY • Dimana: xi = jarak yang ditempuh oleh
kendaraan ke-i di dalam domain ruang-waktu ti = waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan ke-I
untuk menempuh domain ruang waktu A= luas domain ruang-waktu A = 1000 x 25 = 25.000
ft-detik q = 6940 kendaraan-ft/ 25.000 ft-detik = 0,277 kendaraan/detik= 977 kendaraan/jam
[ 1 jam = 3600 detik ] k= 193 kendaraan-detik/ 25.000 ft-detik =7,72 x 10-3kendaraan/ft =
40,75 kendaraan/ mil [ 1 mil = 5278,87 ft] vs=6940 kendaraan-ft/ 193 kendaraan-detik =35,96
ft/detik =24,52 mil/ja
cant is often referred to as cross slope or camber. It helps rainwater drain from the road
surface. Along straight or gently curved sections, the middle of the road is normally
higher than the edges. This is called "normal crown" and helps shed rainwater off the sides
of the road. During road works that involve lengths of temporary carriageway, the slope may
be the opposite to normal – i.e. with the outer edge higher – which causes vehicles to lean
towards oncoming traffic: in the UK this is indicated on warning signs as 'adverse camber'.
Daerah Manfaat Jalan disingkat DAMAJA merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh
lebar tinggi dan kedalaman ruang batas tertentu. Ruang tersebut diperuntukkan bagi median,
perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang
pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, perlengkapan jalan dan bangunan pelengkap
lainnya.
Lebar Damaja ditetapkan oleh Pembina Jalan sesuai dengan keperluannya. Tinggi minimum 5.0
meter dan kedalaman mimimum 1,5 meter diukur dari permukaan perkerasan.
Daerah Milik Jalan (Damija)
Ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh
pembina jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; daerah milik jalan diperuntukkan bagi daerah manfaat jalan dan pelaksanaan jalan
maupun penambahan jalur lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruang untuk pengamanan
jalan.(KD. No.43/AJ.007/DRJD/97)
data yang dipakai untuk perancangan geometrik jalan : peta topografi peta kontur
(berkontur, tidak lebih kecil dari 1:10000, perbedaan garis kontur tidak lebih dari 5m),
peta geologi (informasi daerah labil / stabil), peta tata guna lahan (informasii ruang
perntukan jalan), peta jaringan jalan yang ada. , peta hidrologi
berdasarkan waktu tembh di lengkung peralihan (LS), LS = Vrencana.T/3,6
berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, Ls = 0,022.Vrencana/R/C-2,727 Vrencana.e/C
berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian, Ls = (em-en).Vrencana/3,5/re
lapisan perkerasan : pelat beton (semen), subbase course (lapisan drainase), subgrade
penetrasi (pen) = kedalaman tembus jarum standar dengan berat standar (50/100gr) pada aspal
dalam suhu kamar dalam waktu 5s. aspal pen 70 maksudnya adalah aspal yang memiliki
kedalaman tembus sebesar 7 mm jamur standar pada benda uji aspal dengan beban 100gr pada
suhu 25.
macam2 tes aspal : kekerasan aspal, penetrasi, nilai penetrasi menyatakan kekerasan aspal.
titik lembek, ring and ball, suatu suhu dimana aspal mulai melelehh atau mencair. titik
nyala dan titik bakar, cleveland open cup, titik nyala adalah suhu terendah dimana percikan
api pertama kali terjadi, titik bakar adalah suhu dimana aspal mulai terbakar. kuat tarik,
daktilitas, mengukur kelenturan aspal, aspal ditarik sampai putus. berat jenis, piknometer,
nilai berat jenis aspal. kehilangan berat akibat pemanasan, thin film oven test, nilai
kehilangna berat akibat pemanasan. kelarutan aspal, test kelarutan, nilai aspal yang tidak
larut bila >>0,5% -> aspal terkontaminasi. viskositas, tes viskositas, kekentalan aspal.
macam2 test agregat : tes saringan, mengetahui susunan butiran agregat, fraksi agregat
terdiri dari kasar halus filler. berat jenis, berat jenis curah, berat jenis permukaan
jenuh, berat jenis semu, berat jenis efektif, penyerapan, penyerapan menyatakan jumlah
aspal yang akan diserap oleh agregat. berat isi, mengetahui berat isi agregat,
berat/volume. tekanan, impact, crushing(tekan), agregat impact value, agregat
crushingvalue,membandingkan berat agregat yang hancur setelah ditumbuk dan gitekan dengan
agregat utuh. keasuan, losangeles. kepipihan dan kelonjongan, diukur dengan alat flakines
indekse,elongation inddeks. untuk mengetahui ikatan pengeisian rongga rongga antar agregat.
pelapukan agregat, soundess, dalm larutan sodium sulfat dan larutan magnesium sulfat
marshall test adalah test yang digunakan untuk mencari nilai-nilai stabilitas flow yang
nantinya akan digunakan untuk mencari kadar aspal optimum
stabilitas adalah kekuatan campuran aspal dalam menahan deformasi akibat beban kendaraan
flow adalah nilai pelelehan pada saat pembebanan maksimum tercapai
kadar aspal optimum, fungsi aspal adalah sebagai perekat dan pengisi. maka jumlah aspal
harus optimum, jika jumlah aspal terlalu sedikit akan mengakibatkan kurang berfungsinya
aspla sebagai perekat dan pengisi. hal ini bisa menyebabkan masuknya air ke dalam rongga
sehingga mengakibatkan bleeding.
bagian potongan melintang jalan : damaja, daerah manfaat jalan, dibatasi oleh lebar antara
batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan, tinggi 5 meter diatas permukaan
perkerasan pada sumbu jalan, kedalaman ruang bebas 1,5 di bawah muka jalan. komponen damaja
: badan jalan (2x3,5m), bahu jalan 2,5m,selokan 1,5m
damija, daerah milik jalan, dibatasi oleh lebar yang sama dengan damija ditambah ambang
penngaman konstruksi jalan dengan tinggi 5 meter dan kedalaman 1,5m. komponon damija:
komponen yang ada di damaja, ambang selebar 3m. daerah pengawasan jalan, dawasja, ruang
sepanjang jalan di luar damaja yang dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu. minimal lebar
dawasja 20m tuk jalan arteri, 15m untuk jalan kolektor, 10m untuk jalan lokal.
jalan arteri, kolektor, lokal : jalan arteri, angkutan umum, akses dibatasi secara efisien,
kecepatan rata rata tinggi, perjalanan jarak jauh. jalan kolektor, angkuran
pengumpuk/pembagian, aksses dbibatasi, kecepatan rata rata sedang, perjalanan jarak sedang.
jalan lokal, angkutan setempat, akses tidak dibatasi, kecepatan rata rata rendah,
perjalanan jarak pendek.
istilah lalu lintas lalin: Lalu lintas harian rata2 tahunan (LHRT) adalah volume lalu
lintas 24 jam rata rata di suatu lokasi selama 265 haru penuh,(jumlah total kendaraan yang
melintas di suatu lokasi dalam 1 tahun dibagi 365).. lalu lintas hari kerja rata rata
tahunan (LHKRT), adalah volume lalu lintas 24 jam rata rata yang terjadi pada hari kerja
selama satu tahun. Lalu lintas harian rata-rata LHR, adalah volume lalu lintas 24 jam
rata-rata di suatu lokasi selama kurang dari satu tahun (bisa 6 bulan 2 bulan 3 hari). LHR
hanya berlaku selama masa periode nilai tersebut diukur.. Lalu lintas hari kerja rata2,
LHKR, adalah volume lalu lintas 24 jam rata-rata terjadi pd hari kerja selama periode
kurang dari 1 tahun.
VJR, volume jam perencanaa, adalah hubungan antara volume jam tertinggi dan LHR di jalan
antar kota. VJR = k/F x LHRT, k = proporsi lalu lintas harian yang terjadi selama periode
puncak. F = faktor fariasi volume lalu lintas dalam stau jam tersibuk.
peak hour factor, faktor jam puncak, PHF = volume jam puncak / tingkat arus maksimum.
trip generation (bangkitan/tarikan perjalanan), suatu pemodelan yang memperkirakan jumlah
pergerakan yang berasal dari suatu zona dan berapa jumlah pergerakan yang akan tertarik
kepada suatu tata guna lahan atau zona.
trip distribution sebaran perjalanan, pemodelan yang dimaksudkan untuk menghitung besarnya
perjalanan di antara zona zona asal tujuan di wilayah studi.
pemilihan moda, modal split, pemodelan yang bertujuan untuk mengetahui proporsi pelaku
perjalanan yang akan menggunakan setiap moda transportasi yang ada di wilayah studi.
route choice, pembebanan perjalanan menurut jenis moda kepada rute rute jaringan di antara
azona asal dan zona tujuan.
pemodelan nutuk menentukan besarnya volume lalu lintas, trip generation, trip distribution,
modal split, route choice / trip assignment.
koreksi, tujuan mengembalikan nilai kekuatan, tingkat keamanan, kenyamanan kekedapan
terhadap air dan pengaliran air. diterapkan pada perkerasan peraspal yang sudah mengalami
keruskana dengan derajat keparahan berat. sifat2 kegiatan koreksi = diselenggarakan sesuai
dengan kejadian di lapangan daerah terbatas mulai permukaan sd tanah dasar mengganti
menambah perkerasan memberikan nilai konstruksi.
proteksi, tujuan untum mempertahankan nilai kekuatan tingkat keamanan kenyamanan kekerasan
kelancaran pengaliran air. diterapkan pada permukaan perkerasan aspal yang sudah menunjukan
gejala akan terjd kerusakan seperti retak kulit buaya, retak susut, penyausan, kegemukan.
evaluasi kondisi perkerasan jalan :
1.ketidakrataan permukaan (roughness), berhubungan dengan sifat fungsional dan struktural
perkerasan , dinyatakan dengna nilai IRI international rougness index. alat pengukur alat
NAASRA, alat bump integraitor, alat laser profile meter..
2lendutan, respon terhadap gaya vertikal yang diaplikasikan pd permukaan perkerasan aspal.
menentukan kondisi strukturan perkerasan. cara : 1 rebound deflection, pengamatan terhadap
respon perkerasan setelah aplikasi beban dihilangkan secara gradual. 2 true deflection,
pengamatan terhadap respon langsung perkerasan pada beberapa contoh aplikasi beban impact
tunggal, pake falling weight deflectometer
3Alur rutting retak cracking, kerusakan struktural. alur adalah perubahan permanen
sepanjang garis tapak akibat dilampainya beban vertikal batas tanah dasar, disebabakan
kelelahan akibat pengulangan beban pada titik yang sama. retak adalah fenomena terlepasnya
ikatan antara material perkerasan akibat dilampai tegangan horizontal antara lapisan
beraspal dan agregat tanpa aspal. disebabkan kelelahan struktur akibat pengulangan beban
dan kkelebihan beban.
sistem manajemen pemeliharaan jalan : RMMS IRMS URMS HDM BMS PMS
stabilitas, marshall test, kekuatan campuran menahan deformasi akibat beban lalu lintas
fleksibilitas, wheel tracking test, kemampuan campura menahan lendutan momen tanpa timbul
retak
durabilitas, marshall immersion test, ketahanan campuran terhadap beban lalu lintas dan
pengaruh cuaca / sifat keawetan
workabilitas, campuran harus mudah dikerjakan untuk mencapai kondisi ini diperlukan
pengaturan campuran terhadap suhu dan metode pemadatan
ekonomis, menggunakan jenis dan kombinasi material dengan biaya termurah
jalur rencana : salah 1 dari jalur jalan lalu lintas yang menampung lalu lintas terbesar
dalam jalur tepi terluar darii jalan berjalur banyak.
umur rencana : jumlah waktu dalam tahun yang dihitung dr jalan tsb dibuka sampai diperlukan
perbaikan ato perlu diberi lapis ulang
IP indeks permukaan, suatu angka yang menunjukkan kualitas jalan yang berkaitan dengan
kondisi jalan.
lalu lintas harian rata rata LHR : jumlah lalu lintas kendaraan selama setahun penuh dibagi
jumlah hari dalam setahun
angka ekivalen E : angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan suatu lintasan
beban sb. tunggal kendaraan terhadap tingkat yang ditimbulkan oleh 1 lintasan beban standar
sumbu tunggal seberat 8,16 ton
LEP lintas ekivalen permulaan : jumlah lalu lintas ekivalen harian rata rata sb tunggal
seberat 8,16 ton rencana yang diduga terjadi pada permulaan umur rencana
LEA pd akhir umur rencana
LET pada tengah umur rencana
LER selama umur rencana, digunakan sbg beban lalu lintas untuk perencanaan
tanah dasar : permukaan tanah asli ato galian timbunan yang dipadatkan dan merukapan
pondasi untuk perletakan lapisan2 perkerasan lainnnya.
lapis pondasi bawah = lapis perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar
lapis pondasi = terletak antar lapis pondasi bawah dan lapis permukaan
lapis permukaan = lapis perkerasan yang paling atas yang menerima beban lalu lintas
daya dukung tanah dasar DDT = suatu besaran yang menyatakan daya dukung atau kekerasan
tanah atau kondisi tanah sebagai fungsi dari CBR
faktor regional = pengaruh lingkungan terhadap perkerasan yang merupakan fungsi kemiringan
jalan dan persentasi kendaraan berat
ITP Indeks tebal perkerasan = angka yang berhubungan dengan penentuan tebal perkerasan
perlengkapan jalan : rambu perintah, larangan, peringatan, petunjuk informasi
marka : marka garis terputus, marka garis penuh, zebra corss , dilarang parkir dll
kerb : bagian dari perlengkapan jalan yang berfunggsi untuk meninggikan permukaan, luar
jalur gerak jalan, disisi, trotoar
trotoar : jalan pejalan kaki agar tidak menggunakan badan jalan yang akan mengganggu
kelancaran lalu lintas serta mempertinggi potensi terjadinya kecelakaan
pengamat tepi : pd segmen jalan arteri kolektor yang sisi2nya dianggap membahayakan jurang,
diletakkan di sebelah luar bahu jalan. t <105cm
Alinemen Vertikal / penampang menmanjang jalan.
Pada gambar akan terlihat apakah jalan tersebut tanpa kelandaian, mendaki atau menurun, pada perencanaan alinemen vertikal ini di pertimbangkan bagaimana meletakkan sumbu jalan sesuai kondisi medan dengan menperhatikan sifat operasi kendaraan, keamanan jarak pandang dan fungsi jalan. Pemilihan alinemen Vertikal, berkaitan dengan pekerjaan tanah yang mungkin timbul akibat adanya galian dan timbunan yang harus di lakukan.
Kondisi yang baik antara alinemen vertikal dan horinzontal memberikan keamanan dan kenyamanan pada pemakai jalan. Perencanaan ini diharapkan dapat miningkatkan umur pada konstruksi jalan tersebut. Selain itu dari segi ekonomis diharapkan dapat menguntungkan.
drAA
persyaratan agar balok layak?kyny yg penting kalo balok itu bisa menahan gaya dalamnya, terutama gaya dalam momen lenturnya soalnya balok gaya yg dominannya momen, kalo kolom aksial kan..jgn lupa kasi penulangan lentur sama penulangan geser(sengkang)..
(GAK YAKIN)kegagalan yg mgkin terjadi jika:
1.baja=kyny tekuk deh,sifatnya kan daktil
2.beton=crack,sifatnya britle
penulangan tulangan lentur tuh yg memanjang pada balok (sejajar sama panjangnya balok), kalo tulangan geser itu sengkang, ngiket penampang melintangnya.
(GAK YAKIN)profil optimum baja kayanya profil IWF soalnya perbandingan I sama apanya gitu grafiknya bentuknya paling bagus
VIP = K x LHR atau LHR = î-K
K = faktor VIP yang dipengamhi oleh pemilihan jam sibuk beberapa, njalan antar kota atau jalan di dalam kota. Nílai dapat bervariasi antara 10% -15% untuk jalan antar kota, sedangkan untuk jalan dalam kota faktor K akan lebih kecil.
VJP dirumuskan dari hubungannya dengan LHRT dimana hubungan ini diturunkan dari suatu penelitian terhadap distribusi volume lalu-lintas jam-jaman selama satu tahun, karena mencerminkan karakteristik wilayah yang mempengaruhi volume lalu-lintasnya, yaitu K-faktor. VJP dihitung sbb.: VJP = LHRT x K
dimana: K adalah faktor jam sibuk untuk volume jam perencanaan, %. Nilai K bervariasi, misal 6-15%.
Nilai yang rendah sering dipakai untuk jalan yang sudah padat.
(GAK YAKIN)kegagalan yg mgkin terjadi jika:
1.baja=kyny tekuk deh,sifatnya kan daktil
2.beton=crack,sifatnya britle
penulangan tulangan lentur tuh yg memanjang pada balok (sejajar sama panjangnya balok), kalo tulangan geser itu sengkang, ngiket penampang melintangnya.
(GAK YAKIN)profil optimum baja kayanya profil IWF soalnya perbandingan I sama apanya gitu grafiknya bentuknya paling bagus
VIP = K x LHR atau LHR = î-K
K = faktor VIP yang dipengamhi oleh pemilihan jam sibuk beberapa, njalan antar kota atau jalan di dalam kota. Nílai dapat bervariasi antara 10% -15% untuk jalan antar kota, sedangkan untuk jalan dalam kota faktor K akan lebih kecil.
VJP dirumuskan dari hubungannya dengan LHRT dimana hubungan ini diturunkan dari suatu penelitian terhadap distribusi volume lalu-lintas jam-jaman selama satu tahun, karena mencerminkan karakteristik wilayah yang mempengaruhi volume lalu-lintasnya, yaitu K-faktor. VJP dihitung sbb.: VJP = LHRT x K
dimana: K adalah faktor jam sibuk untuk volume jam perencanaan, %. Nilai K bervariasi, misal 6-15%.
Nilai yang rendah sering dipakai untuk jalan yang sudah padat.
april07
Qu = cNc+qNq+0,4BgmNgm
strip = 1,3cNC+qNq+0.5BgmNgm
kotak= 1,3cNc+qNq+0,4BgmNgm
lingkaran=1,3++0.3
Langganan:
Postingan (Atom)