Kamis, 02 September 2010

geotek

Likuifaksi adalah prilaku tanah yg berubah seperti liquid (cair) akbt goyangan/tekanan yg

berulang-ulang. Umumnya terjadi pd tanah berpasir. Membuktikannya sederhana, berdiri di

tepi pantai berpasir, ambil posisi tanah yg basah tp tidak terendam. Tancapkan sebatang

tongkat (kayu atau besi),hentakkan kaki berulang di sekitar tongkat. Tanah pasir tsb akan

jenuh dengan air, dan tongkat jadi miring. (Nat.Geog.Chnl)

Qu = cNc+qNq+0,4BgmNgm
strip = 1,3cNC+qNq+0.5BgmNgm
kotak= 1,3cNc+qNq+0,4BgmNgm
lingkaran=1,3++0.3
3 parameter untuk mengklasifikasikan tanah :ukuran efektif, koefisien keseragaman, koef.

gradasi.
Cu(koef keseragaman) = D60/D10
Cc(koef gradasi) = D30^2/D10/D60
seragam jenjang
angka pori e = Vvoid/Vs, perbandingan antara volume pori dengan volume butiran padat
porositas n = Vv/Vtot, porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan

volume tanah total.
S = derajat kejenuhan = perbandingan antara volume air dengan volume pori.
e angka pori= Vv/Vs = n/(1-n)
water content = kadar air, perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari

volume tanah yang diselediki Ww/Ws
berat volume = berat tanah per satuan volume
gm = W / V. (W=m.g)
gmd = Ws/Vtot ato g,/(1+w)
rho = kerapatan tanah kering = m/V
Gs = berat spesifik butiran padat.
Ws=Gs.gmw
Ww=w.Ws=w.Gs.gmw
gmd = Ws/V = Gs . gmw / (1+e)
Vw = w.Gs
S = Vw/Vv = wGs/e
Se=wGs
gmsat=(Gs+e).gmw/(1+e)
Dr = density relative, umumnya dipakai untuk menunjukan tingkat kerapatan dari tanah

berbutir di lapangan.
Dr = (emaks-e)/(emaks-emin)
n porositas = e/(1+e)
PL plastic limit, batas plastis, didefinisikan sebagai kadar air, dinyatakan dalam persen,

dimana tanah apabila digulung sampai dengan diameter 3,2mm menjadi retak-retak. batas

plastis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. cara pengujiannya

adalah sederhana, yaitu dengan cara menggulung massa tanah berukuran elopsoida dengan

telapak tangan di atas kaca datar
indeks plastisitas PIm adalah perbedaan antara batas cair dan batas plastis suatu tanah,

atau PI=LL-PL,
LL batas cair, batas cair dari tanah berbutir halus adalah kadar air dimana tegangan geser

tanahnya adalah kira kira 25g/cm2.
batas susut SL shrinkage limit, suatu tanah akan menyuu\sut apabila air yang dikkandungnya

secara perlahan lahan hilang dalam tanah. dengan hilangnya air secara terus menerus, tanah

akan mencaoai suatu tingkat keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak akan

menyebabkan perubahan volume.
activity, kkarena sifat plastis dari suatu tanah adalah disebabkan oleh air yang terserap

di sekeliling permukaan partikel lempung, maka dapat diharapkan bahwa tipe dan jumlah

mineral lempung yang dikandung dalam suatu tanah akan mempengaruhi batas plastis dan batas

cair tanah yang bersangkutan. A = PI / %berat fraksi berukuran lempung.
indeks pemampatan, digunakan untuk menghitung besarnya penurunan yang terjadi di lapangan

sebagai akibat dari konsolidaso dapat ditentukan dari kurva yang menunjukkan hub antara

angka pori dan tekanan yang didapat dari uji konsolidasi di lab. Cc = 0,009(LL-10)
indeks pemuaian, swell index, adalah lebih kecil daripada indeks pemampatan dan biasanya

dapat ditentukan di lab. Cs = 1/5 sampe 1/10 Cc

ocr = overconsolidation ratio (rasio terkonsolidasi lebih) = pc(pra consolidasi)/p(saat

diselidiki)
K0=0,19+0,233(log PI)
Ka = sigma a / sigma v = tan2(45-phi/2)
Kp = sigma p / sigma v = tan2(45+phi/2)
c buat aktif ngurangin 2c.akar(Ka). kalo KP ditambah (gayanya kotak)
air, langsung aje dikali gm.H, gayanya segitiga.
S=Cc.H/(1+e) . log((p+delta p)/p), p nya tegangan efektif sampe mid point. (kN/m2)
Cc=(e1-e2)/log p2-log p1
T50 = cv.t50/Hdr^2, Hdr = panjang alran yang ditempuh air pori

klasifikasi tanah : berdasarkan tekstur(pasir 2-0.05mm, lanau 0.05-0.002mm, lempung),

berdasarkan klasifikasi AASHTO(ukuran butir : kerikil lolos ayakan berdiameter 2in dan

tertahan di ayakan 2mm, pasir lolos ayakan berdiameter 2mm, tertahan di ayakan 0,075mm,

lanau lempung. PLASTISITAS, IP lanau 10>>, IP lempung 10<<)
cara membedakan lempung dan lanau di lapangan
lempung : jika dibentuk seperti bola dengan tangan, permukaannya mulus dan licin, pada saat

dibentuk bola, tanah mengotori tangan, jika digores dengan kuku akan mengkilap
lanau : jika dibentuk seperti bola dengan tangan, permukaannya akan retak0retak, pada saat

dibentuk seperti bola, tanah tidak mengotori tangan. jika digores dengan kuu akan buram

tidak sekilap lempung.

beda UU-CD-CU pada uji triaksial
consolidated = tanah sempat terkonsolidasi terlebih dahulu.
undrained = air pori tidak sempat mengalir (pembangunan cepat dan beban dipikul air dan

butiran)
unconsolidated = tanah tidak sempat terkonsolidasi sebelumnya
drained = air pori sempat mengalir (pembangunan lambat dan beban dipikul oleh butiran saja)
tegangan aktif (sigma 1, arah sb y-) = tegangan minimum yang menyebabkan runtuh
sigma 3 (sb x-) semakin berkurang, semakin besar kemungkinan runtuh
tegangan aktif sigma 1 nya sama, tegangan pasif sigma 3 nya sama.

tekanan prakonsolidasi = tekanan efektif overburden maksimum yang perna dialami sebelumnya,

keadaan sebelum diberi pembebanan lagi.

data yang diperlukan untuk daya dukung pondasi :
a. hasil pengetesan tanah di lapangan : nilai N-SPT, nilai CPT (qc = cone resistance, qf =

total friction. fc = qf - qc, fc = load friction.)
b. tahanan geser tanah, C = kohesi tanah. phi = total friction
c. jenis dan dimensi pondasi, daya dukung ujung, bearing, daya fukung friksi, friction.

perbedaan tiang pancang dan bored pile :
a. tiang pancang, cara pemasangan adalah dipancang atau menumbuk tanah. lebih ekonomis

diterapkan pada bangunan yang tidak memikul gaya-gaya terlalu besar. pelaksanaan gampang,

menimbulkan kebisingan, tiadk cocok digunakan pada proyek dekat dengan keramaian atau

perumahan penduduk.
b. bored pile, pelaksanaannya adalah dengan mengebor tanah-memasang casing- memasang

tulangan lalu dicor. memikul gaya gaya besar dimana jika memakai tiang pancang akan tidak

ekonomis. dalam fly over tidak mengganggu lalu lintas sekitar, pelaksanaan lebih sulit.

perbedaan lereng yang dihasilkan dari penggaluian dengan lereng yang dihjasilkan dari

penimbunan, pada penggalian, tegangan efektif menurun, stabilitas jangka panjang berbahaya.

pada penimbunan, tengangan efektif naik, stabilitas jangka pendek berbahaya.

hal-hal yang mempengaruhi stabilitas lereng : kuat geser tanah, kemiringan tanah, tekanan

air pori, kondisi pembebanan

metode perbaikan lereng : sudut kemiringan lereng dibuat lebih landai, H *tinggi lereng)

diperkecil, tanah diperbaiki*stabilisasi tanah untuk menaikkan kuat geser tanah), dengan

cara grouting, stabilisasi dengan campuran bahan lain. memakai dinding penahan

tanah/perkuatan, geotextile, tanah dibungkus sehingga desakan tanah dapat ditahan dengan

itu. soil nailing, membor lobang yang akan di cor miring pada lereng.

buat pondasi dangkal, B lebih ngaruh dibanding kedalaman
gradasi = persebaran besar butiran tanah.
sensitivitas tanah = membandingkan qu asli dengan remolded
batas cair tanah = batas antara kondisi plastis - cair

uji triaksial, berlawanan dengan uji geser langsung, bidang keruntuhan pada benda uji dalam

uji triaksial tidak dapat ditentukan sebelumnya. kekuatan geser tanah tergantung pd

besarnya teg air pori dan terjadi selama uji berlangsung. tegangan air pori berkurang

mengakibatkan adanya aliran air dari dan ke dalam benda uji.

penurunan konsolidasi, hasil perubahan vol tanah akibat keluarnya air dari pori2 tanah.
penurunan segera, akibat dr deformasi elastis tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa

perubahan kadar air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar