Teknologi Bersih : Strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif dan terpadu yang diterapkan secara terus
menerus pada proses produksi, produk dan jasa sehingga
meningkatkan eko-efisiensi dan mengurangi terjadinya resiko
terhadap manusia dan lingkungan (UNEP).
Pada awalnya pengelolaan lingkungan didasarkan pada
pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying Capacity
Approach) akibat terbatasnya daya dukung alamiah
untukmenetralisir pencemaran yang semakin meningkat.
Upaya dalam mengatasi masalah pencemaran berubah
pendekatan pengolahan limbah yang terbentuk (End Of Pipe
Treatment ).
Padakenyataannyatidakmemecahkanpermasalahann
yang ada. Dalamprakteknyapendekatanpengolahan
limbahmengalamiberbagaikendala.
9 Rendahnyapentaatandanpenegakanhukumdan
peraturan.
9 LemahnyaperangkatPeraturanyang tersedia.
9 Rendahnyatingkatkesadaran.
9 Sifatnyareaktifataubereaksisetelahlimbahituterbentuk.
9 Memerlukanbiayainvestasi, operasisertapemeliharaan
relatiftinggi. Hal tersebutmenjadisalahsatualasan
mengapakalanganindustritidakataubelumdapat
melaksanakanpengelolaanlingkungansecaraoptimal.
End-of-pipe Treatment Technology
Pengendalianpencemarandenganpenerapanteknologiyang umum
dilaksanakanpadasaatiniadalah‘teknologiperlakuanakhir’ atau
‘end-of-pipe treatment technology’.
Konsepinimerupakankonsepperintahdanpengendalian
[command and control] yang hanyameninjaupembebananpada
salahsatumedia udara, air, atautanahdanmenyelesaikansatu
masalahyang tertujupadasuatukegiatan.
Pemikiranyang parsialiniseringmenimbulkanmasalah, karena
penangananhanyaberdasarkanpadapengelolaanyang paling
mudah.
Hal positif dari pengembangan konsep ‘end-of’pipe treatment
technology’ adalah memacu pertumbuhan konsultan teknik dan
pembuat peralatan yang berkaitan dengan unit pengolahan baik
limbah fasa gas atau limbah cair.
Hal yang menggembirakan ini jarang didukung oleh kemampuan
analisis yang memadai dari konsultan untuk menyelesaikan
masalah pada kegagalan operasi, karena seringkali konsultan tekn
ini hanya sebagai penjual teknologi atau peralatan saja. Sebagai
akibatnya, sasaran pengelolaan lingkungan dengan pengendalian
pencemaran ini tidak dapat dicapai secara menyeluruh.
Penyebab lainnya adalah kegagalan sistem cost accounting yang
belum dapat menilai biaya kerugian lingkungan sehingga
pengusaha, pemilik, dan pengelola industri berpendapat bahwa
biaya pembangunan dan pelaksanaan suatu pengolah limbah
adalah biaya tambahan [external cost].
Cleaner Production
Konsep ini memiliki hierarchy di mana recycle harus dilakukan langsung
(in-pipe recycle). Jadi penyelesaian masalah lingkungan ditekankan
pada sumber pencemaran bukan pada akhir proses seperti pada end-of-
pipe treatment technology.
Konsep ini meliputi pemanfaatan sumber alam secara efisien yang
bermakna pula bagi penyusutan limbah yang dihasilkan, pencemaran,
dan penyusutan risiko bagi kesehatan dan keselamatan manusia.
Konsep ini tidak selalu membutuhkan kegiatan yang mahal atau
teknologi canggih tetapi sering kali menghasilkan penghematan yang
potensial sehingga meningkatkan daya saing di pasar.
Konsep ini membutuhkan perubahan sikap, pengelolaan lingkungan
yang bertanggung-jawab dan penilaian pilihan teknologi. Produksi
bersih yang sederhana untuk diterapkan adalah good housekeeping
Substitusi Bahan Baku dan Bahan
Pembantu
Mengganti bahan baku yang mengandung
bahan berbahaya dengan bahan yang tidak atau
lebih sedikit mengandung bahan berbahaya
dan baracun (B-3).
Mengganti bahan pelarut dan bahan pembersih
yang mengandung bahan berbahaya.
Memperbaiki Sistem Tata Rumah Tangga
Mengurangi kehilangan bahan baku, produk dan
energi sebagai akibat adanya kebocoran, dan
tumpahan.
Menempatkan peralatan dengan baik untuk
menghindari terjadinya tumpahan dan
kontaminasi.
Menyediakan dan menggunakan penampung
tetesan, tumpahan dan kebocoran.
Mencegah tercampurnya aliran limbah dari
sumber yang berbeda.
Modifikasi Produk
Memformulasikan kembali rancangan produk
untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan setelah produk tersebut dipakai.
Menghilangkan kemasan yang berlebihan dan
tidak perlu.
Meningkatkan masa pakai produk (product
lifetime.
Mendisain produk sehingga produk tersebut
dapat didaur ulang.
Modifikasi Proses
Mengganti peralatan yang rusak dan perbaikan
tataletaknya ntuk mengoptimalkan aliran bahan
dan efisiensi produk.
Memperbaiki kondisi proses seperti kecepatan
aliran, temperatur, tekanan dan waktu
penyimpanan,untuk memperbaiki kualitas
produk akhir dan mengurangi terbentuknya
limbah.
Keuntungan Dalam Penerapan
Teknologi Bersih
Meningkatkan efisiensi.
Mengurangi Biaya Pengolahan Limbah.
Konsevasi Bahan Baku dan Energi.
Membantu Akses Kepada Lembaga Finansial.
Memenuhi Permintaan Pasar.
Memperbaiki Kualitas Lingkungan.
Memenuhi Peraturan Lingkungan.
Memperbaiki Lingkungan Kerja.
Meningkatkan Persepsi Masyarakat.
Prioritas Dalam Penanganan
Masalah Limbah
Menghilangkan atau mengurangi timbulan limbah di sumbernya (di
hulu proses industri) baik in-process maupun daur ulang closed-
loop.
Mendaur ulang limbah : di industri/pabrik itu sendiri, atau di tempat
lain.
Menggunakan teknologi pengolahan limbah yang aman guna
mengurangi toksisitas, mobilitas atau mengurangi volume limbah.
Menyingkirkan (dispose) limbah ke lingkungan dengan
menggunakan metode rekayasa yang baik dan aman.
Recovery tanah dan air tanah yang tercemar (remediasi)
Limbah : Masalah Lingkungan atau Ekonomi ?
Limbahmerupakankehilangankarena:
9 Bahanbakuhilangmenjadilimbah
9 Biayaburuhhilangpercuma
9 Penangananlimbahmahal
Biayapenangananlimbahseringmelebihibiayaupahburuh
Jadi, limbahadalahmasalahekonomikarenanyareduksilimbah
memberikankeuntunganyang kompetitif
Proses :
9 Teknologibersihlebihefisiendalammenggunakansumberdayadan
penggunaanbahan
9 Teknologibersihdapatmengurangirusaknyamaterial
9 Recovery dan reuse darimaterial
9 Recycle limbahyang terbentuk
9 Mengadakanpengawasandanpengolahanlimbahdanemisisebelum
dibuang
9 Minimasidanpengawasanterhadapkebisingan
Strategi Teknologi Bersih
Sumberdayaalamyang semakinlangka Æ sumberdayaalamyang tak
terbaharukan.
Merubahinput bahanbakukesistemuntukmengurangipenggunaan
bahan-bahankimiatoksik(beracun).
Mereduksilimbahdenganefisiensikonversibahanbakumenjadprodukdan
produksamping(by-product) yang bermanfaat.
Merubahrancangan, komposisiataupengemasanproduk.
Produk :
9 Mengurangibahan-bahanyang masuk
9 Memilihmaterial alternatifyang berdampakpaling kecilterhadap
lingkungandalamdaurhidupnya
9 Menjadikanlebihberguna
9 Meningkatkanefisiensidalamprosesoperasi
9 Meningkatkanprodukuntukagar mudahuntukdilakukan recycle
9 Mengurangiataumencarialternatifkemasan
9 Efisiensidalamdistribusidanpenyaluran
Pemisahanlimbahdisumber
9 HindaricampuranlimbahB3 dengannon B3
9 Limbahyang berbentukpadatan: tidakdilembabkan
9 Pemberianlabel, tandapadatumpukanataukontainerlimbahB3
Penggunaan raw material
9 Meminimalkanpenggunaan raw material yang ekstraksiatau
purifikasinyamengahsilkanresidudalamjumlahbesar.
9 Menghindaripenggunaan raw material yang transportasinyake
industrimenghasilkanresidudalamjumlahbesar.
Modifikasiproses
Perubahandalambahanbaku, peralatan, proseduroperasi, cara
penyimpananbahan, misalnyapenggatianpelarutorganikdengan
pelarutlain (air), penggantianbahanbakukualitaslebihtinggi,
sehinggalimbahberbahayadapatdihindari.
Prinsip Reduksi Limbah
Reduce : gunakanlebihsedikitbahan
Reuse : Di lain batch untukprodukyang sama
Remake : bilatidak reuse, rework kedalamprodukyang lebih
murah
Recycle : reintroduce bahanbekasbersamabahanbakubaru
walaupuntidakselaluekonomis, namunberwawsanlingkungan.
Reduksilimbahsebetulnyatidakmahaldantidakmembutuhkanmodal
yang besar. Yang dibutuhkanadalahmerubahperilakudalam
berusaha.
Contoh Upaya Reduksi Limbah
Volume kemasan produk seminimal mungkin
Packaging dari produk dirancang agar pemisahan komponennya mudah
dilakukan
Digunakan wadah produk cair yang dapat diisi ulang
Hindari packaging terbuat dari bahan yang berbahaya yang dapat
terlindikan jika dibuang ke landfill
Produk yang berkategori berbahaya diangkut melelui jalan yang aman dan
dikemudikan oleh supir yang sudah terlatih
Menggunakan sesedikit mungkin pengemas yang berbeda
Memilih pasokan bahan ke industri yang bersedia mengambil kembali
pengemasnya
Menghindari produk yang ikatannya satu dengan yang lainna sulit dilepas,
seperti lem atau solder
Menghindari penggunaan bahan yang berbeda yang mungkin sulit untuk
dipisahkan nanti
Menggunakan komponen plastik yang telah terstandarisasi
Memilih cairan yang dapat direcovery jika tumpah
Program 6R
Refine, memurnikan atau menghilangkan kontaminan dari bahan baku atau
bahan pembantu
Reduce, mengurangi kebutuhan bahan baku secara stokiometri proses
sehingga mengurangi limbah
Reuse, pemakaian kembali bahan baku/pembantu proses untuk proses
yang serupa
Recycle, pemakaian kambali bahan baku/pembantu dan hasil samping
proses untuk proses yang berbeda
Recovery, pengambilan kembali meterial yg masih memiliki nilai tambah
Retrive to Energi, merubah material sisa proses menjadi sumber energi
Manfaat : penghematan biaya dan meningkatkan daya saing produk di
pasar ekspor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar